Saat hendak melaporkan perselisihan itu ke pihak berwajb, Arteria mengaku sempat tak dilayani oleh petugas kepolisian.
Ia tidak dilayani karena petugas disuruh-suruh oleh perempuan tersebut. Arteria pun meminta Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran untuk membenahi pelayanan petugas kepolisian.
"Saya sampai di kantor polisi, polisi diatur sama mereka (perempuan yang cekcok dengan ibunda Arteria) semua. 'Nanti kamu videoin ya semuanya ya', disuruh-suruh orang semua sama dia," kata Arteria.
Baca juga: Buntut Video Viral Terkait Arteria Dahlan, Mabes TNI Telusuri Apa Ada Pelanggaran Anggotanya
"Ini Pak Fadil, tolong juga ini. Saya minta tolong Bang Fadil, Sub Sektor Bandara Terminal Dua itu. Saya enggak dikasih masuk, yang dilayani mereka, itu sebelum tahu (diketahui sebagai) anggota DPR," ucap dia.
Polisi baru melayaninya ketika sopirnya memberi tahu bahwa ia adalah anggota DPR.
"Begitu sopir saya bilang, 'Bapak ini anggota DPR' barulah itu polisinya keluar, 'Pak, mohon maaf kami enggak bisa menerima bapak karena ruangannya kecil'," ujar Arteria.
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Prantara Santosa mengatakan, pihaknya akan menelusuri pihak-pihak yang terlibat dalam perselisihan antara ibunda Arteria dan perempuan yang mengaku keluarga TNI.
"Merespons video yang beredar tentang insiden di Bandara Soekarno-Hatta hari ini, TNI akan menelusuri dulu pihak-pihak yang ada di video ini," kata Prantara kepada Kompas.com.
Prantara menegaskan, Mabes TNI akan memberikan sanksi kepada anggotanya yang terbukti melakukan pelanggaran, termasuk membawannya ke proses hukum.
"Bila ada dugaan tindak pidana yang dilakukan oleh anggota TNI, akan diproses di Peradilan Militer," kata dia.
Baca juga: Cekcok di Bandara, Arteria: Anak Jenderal Bintang Tiga Kok Bisa Atur-atur Protokoler TNI?
"Namun bila pihak yang diduga melakukan tindak pidana bukan anggota TNI, akan diproses oleh aparat hukum peradilan umum," ujar Prantara.
(Penulis : Ardito Ramadhan, Muhammad Naufal/Editor : Icha Rastika, Nursita Sari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.