Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik "Cyber Army" MUI Jakarta, Disebut seperti Timses Anies hingga Reaksi Pemprov DKI

Kompas.com - 23/11/2021, 08:24 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pembentukan tim pasukan siber (cyber army) dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta mendapat kritikan keras dari anggota DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah.

Ima mengatakan, program tersebut memiliki kesan bahwa organisasi gabungan ulama-ulama di Jakarta itu seperti tim sukses Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Pertanyaannya ini MUI DKI atau tim sukses Anies?" kata Ima, Senin (22/11/2021).

Baca juga: Soal Pembentukan Tim Siber, MUI DKI: Baru Rencana Saja

Politikus PDI-P itu juga menilai, pembentukan tim siber MUI DKI Jakarta justru mengerdilkan tugas ulama yang memiliki tugas lebih besar untuk umat Islam.

Jika untuk memerangi hoaks, kata Ima, seluruh kalangan baik dari pemerintah pusat hingga pemerintah daerah sudah memiliki perangkat tersebut.

"Dia (MUI) punya tugas yang lebih besar lagi, jangan sekadar cyber army (tim pasukan siber), sudah banyak orang yang melakukan itu," tutur Ima.

Sarankan MUI bina mental warga Jakarta

Ima menyarankan, lebih baik MUI berfokus pada pembangunan karakter warga Jakarta khususnya umat Islam yang menjadi domain mereka.

Pembinaan mental, kata Ima, justru lebih ampuh menyadarkan masyarakat untuk memilih dan memilah informasi yang benar atau hoaks.

"Kalau menurut saya, (cara memerangi) hoaks, MUI harusnya melakukan pembinaan mental kepada warga Jakarta khususnya yang kemarin terpolarisasi, bukan malah ikut-ikutan (membuat) semakin terpolarisasi," ujar dia.

Pemprov DKI minta tim siber tak dikaitkan dengan politik

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta agar semua pihak tidak mengaitkan pembentukan tim siber MUI DKI dengan isu politik praktis.

Program MUI DKI, kata Riza, diambil dari anggaran dasar dan anggaran rumah tangga masing-masing organisasi. Pemprov DKI tentu akan menghormati program yang sudah dibuat.

"Jadi kita hormati semua dan semua kita ingin tidak berpolitik praktis ya," ujar Riza.

Baca juga: Soal Tim Siber MUI DKI, Anggota DPRD: Terkesan Jadi Timses Anies

Riza juga menegaskan, Pemprov DKI Jakarta tidak memiliki keterlibatan apapun dengan pembentukan tim siber yang akan membela Anies itu.

Riza berharap, semua pihak bisa melihat niat MUI sebagai bentuk kolaborasi membangun bangsa, khususnya di DKI Jakarta.

Sementara itu, Anies sendiri memilih tak mengomentari rencana pembentukan tim siber tersebut.

Pembentukan tim siber baru rencana

Ketua Umum MUI DKI Jakarta Munahar Muchtar mengatakan, pembentukan tim siber tersebut baru sekadar rencana.

Dia mengaku heran karena banyak pihak yang tidak menyukai rencana pembentukan tim siber untuk organisasi terbesar umat Islam tersebut.

"Saya kadang-kadang suka bingung, kami baru mau membentuk, baru rencana saja, kok sudah kayak cacing kepanasan, pada ketakutan," kata Munahar.

Baca juga: Wagub DKI Minta Tim Siber MUI Jakarta Tidak Dikaitkan dengan Isu Politik

Munahar juga menegaskan bahwa pembentukan tim siber tidak memiliki kaitan dengan politik praktis.

"Sekali lagi ini bukan dalam rangka sekadar mengangkat Pak Anies," tutur dia.

Akan bela siapa pun yang majukan Jakarta

Munahar menjelaskan, siapa pun yang memiliki kepentingan untuk memajukan Jakarta harus dilindungi dari berita hoaks dan buzzer.

"Enggak (terbatas pada Anies), siapa pun yang bisa membawa Jakarta menjadi yang lebih baik tentu kami dukung," ucap dia.

Rencana pembentukan tim siber, kata Munahar, lahir dari kekhawatiran banyaknya berita hoaks yang beredar di media sosial.

Baca juga: Anies Ogah Tanggapi Isu Pembentukan Tim Siber MUI DKI untuk Lawan Buzzer yang Menyerangnya

Oleh karena itu, menurut Munahar, melindungi tokoh-tokoh yang sedang bekerja memperbaiki kondisi sosial masyarakat dianggap perlu.

Sebab, berita hoaks bisa membuat kondisi bangsa terpecah belah dan memberikan dampak pada pembangunan yang sulit tercapai.

"Ini untuk meng-counter berita-berita hoaks yang memecah belah anak bangsa dan mefitnah ulama. Ini kan salah satu program MUI untuk ber-amar maruf nahi mungkar (mencegah hal buruk dan mengajak pada kebaikan)," ujar Munahar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com