Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Pelecehan Pemuka Agama di Tangerang Disebut Sering Bengong dan Menangis

Kompas.com - 23/11/2021, 14:54 WIB
Muhammad Naufal,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Salah satu korban pelecehan seksual seorang pemuka agama di Kota Tangerang, Banten, masih kerap melamun dan menangis hingga saat ini.

Pemuka agama berinisial S, warga Pinang, Kota Tangerang, itu diduga melecehkan dua murid perempuannya yang masih di bawah umur pada April 2021.

Firmansyah, paman salah satu korban, menyatakan bahwa keponakannya sering melamun.

"Korban masih sering bengong. Kalau lagi inget kejadiannya (dilecehkan S) gitu, dia bengong (melamun), sedih, gitu," ucapnya melalui sambungan telepon, Selasa (23/11/2021).

Baca juga: Awal Pertikaian Ibu Arteria Dahlan di Bandara, Polisi: Kejadian Kecil Saat Pengambilan Bagasi

Saat ditemukan sedang melamun, kata Firmansyah, korban kemudian menangis.

"Dia bengong, kemudian menangis. Itu bengong dan menangis masih ada sampai saat ini," tuturnya.

Saat orangtuanya bertanya mengapa dia melamun dan menangis, korban tak menjawab.

Menurut Firmansyah, keluarga tidak memaksa korban untuk mengungkapkan alasannya melamun dan menangis.

Sebab, keluarganya memahami bahwa korban teringat akan kejadian pelecehan seksual tersebut.

"Ditanyain sama orangtuanya pas dia lagi netesin air mata, dianya enggak cerita. Kita sebagai keluarga dan orangtuanya sudah paham," tutur Firmansyah.

Polisi masih menyelidiki kasus pelecehan seksual tersebut.

Kasi Humas Polres Metro Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim berujar, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polda Metro Jaya terhadap ponsel milik S selaku terlapor dan ponsel milik kedua korban.

Baca juga: Proses Pembongkaran Bangunan di Atas Saluran Air Kemang Mulai Dilakukan

Ponsel-ponsel itu diperiksa Puslabfor Polda Metro Jaya lantaran diduga terdapat sejumlah pesan yang berkaitan dengan aksi pelecehan seksual tersebut.

Sejumlah pesan itu disinyalir sudah dihapus oleh S.

"Hasil koordinasi dengan Unit PPA, kami masih menunggu hasil Puslabfor Polda terkait chat di HP terlapor dan pelapor," papar Abdul, Kamis (18/11/2021).

"Karena HP pelapor itu, sama dia (S), sudah dihapus chat-nya. Makanya dikirim ke Labfor. Menunggu itu dulu," sambungnya.

Abdul belum mengetahui kapan hasil pemeriksaan tersebut dirilis oleh Puslabfor Polda Metro Jaya.

Dia mengaku tak bisa mengungkapkan hasil pemanggilan terhadap kedua korban, mengingat kasus tersebut merupakan dugaan pelecehan seksual.

Hasil pemanggilan juga tak bisa diungkap lantaran termasuk ranah penyidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com