Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua MUI DKI soal "Cyber Army" untuk Lindungi Anies: Baru Rencana Kok Sudah kayak Cacing Kepanasan

Kompas.com - 23/11/2021, 16:58 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Baru-baru ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta melontarkan rencana membentuk tim siber (cyber army) untuk melindungi ulama, termasuk Gubernur DKI Anies Baswedan, dari serangan buzzer di internet.

Wacana tersebut disampaikan Ketua Umum MUI DKI Jakarta Munahar Muchtar dalam rapat koordinasi bersama Bidang Informasi dan Komunikasi se-DKI Jakarta di Hotel Bintang Wisata Mandiri, Senin (11/10/2021).

Menurutnya, buzzer telah meresahkan umat Islam. Buzzer juga disebut sering mencari-cari kesalahan Gubernur Anies, padahal Anies telah bekerja keras untuk masyarakat ibu kota, ujar Munahar.

“(Cyber army) ini untuk meng-counter berita-berita hoaks yang memecah belah anak bangsa dan memfitnah ulama. Ini kan salah satu program MUI untuk ber-amar maruf nahi mungkar (mencegah hal buruk dan mengajak pada kebaikan),” kata Munahar.

Baca juga: Anies Tawari Biaya Hidup Murah untuk Buruh, Said Iqbal: Enggak Usah Bohong Terus, Pak Gubernur!

Rencana ini kemudian dikritik oleh sebagian kalangan yang menilai pembentukan cyber army tersebut akan menghilangkan independensi MUI.

Kritik salah satunya datang dari Direktur Eksekutif Lingkar Madani, Ray Rangkuti.

Menurutnya, MUI adalah wadah musyawarah para ulama yang dibentuk untuk membimbing, membina, dan mengayomi kaum muslim di Indonesia, bukan untuk berurusan dengan hal yang bersifat politis.

Jangan sampai pembentukan cyber army oleh MUI DKI Jakarta justru akan mempertajam polarisasi yang ada di tengah masyarakat.

Baca juga: Aksi Penyamaran Berujung Petaka, Iptu Lukas Marbun Ditabrak dan Dilindas Bandar Narkoba

Cacing kepanasan

Munahar mengaku bingung soal kritikan yang muncul atas wacana pembentukan cyber army tersebut.

Ia membantah pembentukan cyber army itu demi kepentingan politik.

"Saya kadang-kadang suka bingung, kami baru mau membentuk, baru rencana saja, kok sudah kayak cacing kepanasan, pada ketakutan," ujar Munahar di Jakarta Islamic Center (JIC) Jakarta Utara, Senin (22/11/2021).

Ia memastikan bahwa pembentukan cyber army bukan semata dalam rangka membela Gubernur Anies Baswedan.

"Padahal, kami tidak ke sana (berpolitik) arahnya, sekali lagi, ini bukan dalam rangka sekadar mengangkat Pak Anies (Baswedan)," imbuhnya. Munahar mengatakan, tim ini baru akan diproses.

Baca juga: Perseteruan Ibu Arteria Dahlan dan Seorang Perempuan, dari Hal Sepele sampai Seret Jenderal Bintang 3

Dia menambahkan, tim ini dibentuk di bawah Komisi Infokom MUI DKI dalam rangka melawan hoaks serta isu yang tidak benar berpotensi memecah-belah anak bangsa.

"Maka, kami minta kepada Infokom MUI DKI Jakarta untuk membentuk timlah karena mereka ahli dalam IT, bidangnya masing-masing," kata Munahar, speerti dilansir Warta Kota.

(Penulis: Feryanto Hadi)

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul “Cyber Army Ulama dan Anies Dibentuk, MUI DKI Sindir Pihak yang Gerah: Kayak Cacing Kepanasan Saja” 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com