JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan merubah nama Jalan Inspeksi Kalimalang menjadi Jalan Laksamana Malahayati pada Selasa (23/11/2021).
Pergantian nama jalan tersebut tertuang dalam Keputusan Gubernur Nomor 1214 Tahun 2021 tentang Penetapan Nama Jalan Laksamana Malahayati menggantikan Nama Jalan Inspeksi Kalimalang Sisi Sebelah Utara.
Dalam peresmiannya, Anies menyebut nama Laksamana Malahayati dipilih sebagai bentuk penghormatan Pemprov DKI Jakarta kepada Pahlawan Nasional Laksamana Malahayati yang berasal dari Aceh.
"(Karena) Masyarakat Aceh memiliki peran penting dalam sejarah panjang kemerdekaan bangsa Indonesia," kata Anies dalam keterangan tertulis, Selasa (23/11/2021).
Baca juga: Anies Beri Nama Jalan Laksamana Malahayati di Kalimalang
Siapa sosok Laksamana Malahayati yang diabadikan sebagai nama jalan tersebut?
Malahayati mendapatkan gelar pahlawan nasional pada 2017 silam. Perempuan bernama asli Keumalahayati itu merupakan salah satu perempuan pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh.
Dalam berbagai catatan sejarah, Malahayati dikenal sebagai laksamana laut perempuan pertama di Indonesia.
Dia adalah panglima perang Kesultanan Aceh yang tesohor berkat keberaniannya melawan armada angkatan laut Belanda dan Portugis pada abad ke-16 M.
Ia melawan musuh-musuhnya menggunakan senjata rencong. Malahayati merupakan orang yang membunuh Cornelis de Houtman, dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal pada peperangan Inong Balee tanggal 11 September 1599.
Keberanian dan daya juang Malahayati memang tidak lepas dari sosok keluarganya yang merupakan bangsawan Aceh.
Baca juga: Profil Arteria Dahlan, Jadi Sorotan karena Umpat Kemenag dan Berlaku Tak Sopan kepada Ekonom Senior
Kakeknya bernama Laksamana Muhammad Said Syah, putra dari Sultan Salahuddin Syah yang memerintah Kesultanan Aceh pada 1530-1539.
Sedangkan ayahnya, Mahmud Syah merupakan laksamana angkatan laut. Maka tidak heran bila Malahayati mewarisi semangat juang dan kecintaan terhadap angkatan laut.
Malahayati bertemu suaminya, Tuanku Mahmuddin bin Said Al Latief, saat ia mengenyam pendidikan di Akademi Militer Mahad Baitul Maqdis. Namun, suami Malahayati gugur saat bertempur melawan pasukan Portugis.
Baca juga: Profil Dirut Baru Transjakarta Yana Aditya, Sempat Dicopot Erick Thohir Kini Diangkat Anies
Dari situ, ia bertekad untuk membentuk pasukan bernama Inong Balee yang terdiri dari para janda yang suaminya gugur dalam peperangan.
Pasukan Inong Balee pernah membangun benteng setinggi 100 meter dari permukaan laut yang menghadap langsung ke laut. Selain itu, pasukan Inong Balee juga memiliki pangkalan militer di Teluk Lamreh Krueng Jaya.
Perjuangan Laksamana Malahayati melawan penjajah harus terhenti sekitar tahun 1606. Ia gugur saat bertempur melawan pasukan portugis di Perairan Selat Melaka. Jasad Malahayati dimakamkan di lereng Bukut Lamkuta, Banda Aceh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.