Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babak Baru Kasus Cekcok di Bandara, Anggiat Pasaribu Minta Maaf dan Cabut Laporan, Arteria Dahlan Ogah Mediasi

Kompas.com - 25/11/2021, 06:54 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Kasus percekcokan yang melibatkan ibunda anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan dan seorang perempuan di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, memasuki babak baru.

Perempuan yang belakangan diketahui bernama Anggiat Pasaribu itu meminta maaf kepada Arteria dan ibunya sekaligus mencabut laporan kepolisian yang dibuatnya.

Terungkap, Anggiat merupakan istri seorang anggota Letnan TNI berinisial B dan adik sepupu Brigjen TNI berinisial MZ.

Baca juga: Anggiat Pasaribu Minta Maaf ke Ibunda Arteria Dahlan dan Beberkan Kronologi Percekcokan

Berikut rangkuman berkait kelanjutan kasus tersebut:

Pemeriksaan Arteria batal

Arteria dan ibundanya mulanya akan memenuhi panggilan polisi terkait percekcokan yang terjadi antara mereka dengan Anggiat pada Rabu (24/11/2021) sore.

Arteria mengemukakan, dia akan memenuhi panggilan polisi sebagai warga sipil, bukan sebagai anggota DPR RI.

Dengan demikian, politikus PDI-P itu tidak perlu didampingi oleh kuasa hukum DPR RI atau anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

Baca juga: Anggiat Pasaribu yang Cekcok dengan Arteria Dahlan Ternyata Bukan Istri Jenderal

Dia juga menganggap Anggiat sebagai seorang warga sipil.

Di sisi lain, polisi menjadwalkan untuk memeriksa Arteria dan ibunya pada Jumat atau Sabtu pekan depan.

Namun, pemeriksaan itu akhirnya dibatalkan lantaran prosedur pemanggilan Arteria sebagai anggota DPR tidak dipenuhi oleh Polresta Bandara Soekarno-Hatta.

Arteria tolak cabut laporan dan dimediasi

Saat ditanya apakah pihaknya akan mencabut laporan polisi atas perilaku Anggiat terhadap ibunya, Arteria mengaku tak akan mencabut laporan tersebut.

"Enggak (akan mencabut laporan polisi). Dia (Anggiat) aja enggak ngerasa bersalah. Kalau dia ngerasa bersalah, baru (cabut laporan). Kalau dia enggak merasa salah, kok saya jadi minta damai," ucapnya.

Baca juga: Sakit Gigi Bikin Anggiat Pasaribu Emosi lalu Cekcok dengan Ibunda Arteria Dahlan di Bandara

Saat ditanya apakah pihaknya akan menempuh jalur mediasi untuk menyelesaikan masalah cekcok itu, Arteria menolaknya.

"Polisi itu kerjanya menegakkan hukum, bukan jadi mediator," ujarnya.

Anggiat cabut laporan dan minta maaf

Sementara itu, Anggiat mencabut laporan kepolisian pada Rabu sore.

Pencabutan laporan itu disampaikan oleh Clanse Pakpahan, kuasa hukum Anggiat, di Mapolresta Bandara Soekarno-Hatta.

"Mencabut laporan sudah. Jadi semua juga, kawan-kawan semua perlu tahu, hal-hal seperti ini enggak perlu dibawa ke ranah hukum," kata Clanse saat mendampingi Anggiat.

"Enggak ada yang krusial. Ini sebatas senggolan, ini masalah perilaku dan adab," sambung dia.

Baca juga: Perempuan yang Cekcok dengan Ibu Arteria Dahlan di Bandara Minta Maaf dan Cabut Laporan Polisi

Clanse mengeklaim, pihaknya sudah memberi tahu berkait pencabutan laporan itu kepada pihak Arteria melalui rekannya, Hasan Lubis.

"(Sudah dikomunikasikan) kami melalui rekannya, namanya Bang Hasan Lubis, yang dulu rekan kerjanya beliau (Arteria) di Komisi III (DPR RI)," ucap Clanse.

Di lokasi yang sama, Anggiat memohon maaf atas ribut-ribut yang telah terjadi.

Baca juga: Cekcok dengan Ibunda Arteria Dahlan, Anggiat Pasaribu: Mohon Maaf atas Kekhilafan Saya

Anggiat meminta maaf kepada Arteria Dahlan dan ibunya atas hal yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta.

"Saya Anggiat memohon maaf. Mohon maaf atas kekhilafan saya dan kegaduhan yang ada, terutama untuk keluarga Pak Arteria Dahlan, khususnya ibu," tutur Anggiat.

Anggiat juga meminta maaf kepada pihak TNI Angkatan Darat (AD) dan kepolisian atas kegaduhan tersebut.

Penyebab percekcokan

Clanse mengungkapkan alasan Anggiat terlibat cekcok dengan ibunda Arteria di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.

Clanse menyebutkan, emosi kliennya meningkat lantaran sedang sakit gigi dan menahan buang air kecil selama penerbangan.

"Kebetulan pada saat perjalanan dari Bali ke Jakarta, (Anggiat) kondisi giginya lagi kumat. Mungkin di pesawat nahan pipis. Perempuan menahan pipis, emosi enggak stabil," ujar Clanse.

Gara-gara sakit gigi dan menahan buang air kecil, Anggiat akhirnya menerobos antrean pengambilan koper Arteria Dahlan dan ibunya di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.

Di situlah terjadi percekcokan.

Baca juga: Tak Akan Cabut Laporan soal Cekcok di Bandara, Arteria Dahlan: Perempuan Itu Tak Merasa Bersalah

Clanse mengeklaim, tak ada hal lain yang menjadi penyulut keributan antara kliennya dengan ibunda Arteria.

"Kopernya ibu (Arteria) itu dilangkahi. Itulah menjadi pemicu, enggak ada hal-hal lain," ucap Clanse.

Setelah cekcok, kedua belah pihak kemudian saling melapor ke Polresta Bandara Soekarno-Hatta.

Clanse berujar, tindakan Anggiat yang membentak ibu Arteria, yang tergolong sebagai orang tua, merupakan sikap yang tidak patut dilakukan.

Oleh karenanya, Clanse mewakili Anggiat memohon maaf atas perilaku kliennya itu.

Anggiat istri Letnan TNI

Clanse berujar bahwa kliennya bukanlah istri Brigjen TNI AD berinisial MZ.

Kata dia, Anggiat merupakan adik sepupu Brigjen MZ.

Sementara itu, suami Anggiat disebut Clanse sebagai tentara berpangkat letnan berinisial B.

Clanse melanjutkan, berkait mobil TNI yang menjemput Anggiat di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, kendaraan tersebut adalah mobil dinas Brigjen MZ.

Anggiat dijemput oleh mobil dinas Brigjen MZ karena si empunya kendaraan sedang berada di lokasi yang sama saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com