JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII), PT Taman Wisata Candi (TWC) menegaskan, pihaknya tidak memiliki urusan terkait empat obyek di TMII yang masih menunggak pajak.
"Tidak ada (kaitan dengan kepengelolaan sekarang). Pajak mah urusannya institusinya masing-masing. Kalau pengelola lama ada kewajiban pajak, ya urusan mereka dengan institusi pajak," kata Direktur Utama PT TWC Edy Setijono kepada wartawan, Kamis (25/11/2021).
Pengelola lama yang disebut Edy adalah Yayasan Harapan Kita milik keluarga Soeharto.
Edy menambahkan, untuk ke depan, pihaknya mendorong siapa pun yang terlibat dengan TMII harus taat dengan aturan pemerintah, salah satunya pajak.
Baca juga: Empat Obyek TMII Tunggak Pajak, Totalnya Rp 2 Miliar
"Kami akan atur pengelolaan TMII ke depan, GCG (Good Corporate Governance) yang baik, karena itulah awal. Bisnis yang dibangun dengan GCG yang bagus itu akan bagus juga ke depan. Namun kalau bisnis tidak transparan, ke depan tidak bagus, termasuk terkait pajak," kata Edy.
Empat obyek TMII menunggak pajak sejak 2020, yakni Gedung Sasono, Taman Burung, Wahana Dunia Air Tawar, dan Teater Imax Keongmas TMII.
Total nilai tunggakan sebesar Rp 2.175.752.380.
Stiker penunggak pajak bumi dan bangunan perkotaan pedesaan (PBB P2) terhadap empat obyek itu rencananya dipasang pada Senin (15/11/2021). Namun, hal itu ditangguhkan.
Kasuban Pajak Daerah Jakarta Timur Johari mengatakan, penangguhan itu karena pihak Sekretariat Negara selaku pengelola TMII akan berkoordinasi terlebih dulu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Penangguhan ini belum diketahui batas waktunya karena UP3D Kecamatan Cipayung akan berkoordinasi dengan Setneg RI," kata Johari.
Baca juga: Anak Boleh Masuk Tempat Wisata di Jakarta, Jumlah Pengunjung TMII Meningkat
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.