JAKARTA, KOMPAS.com - Sampah yang menumpuk hingga ketinggian 50 meter di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang menjadi masalah akut saat ini.
Sampah yang menggunung itu telah menimbulkan dampak langsung terhadap warga yang tinggal di sekitar tempat pembuangan sampah akhir warga Ibu Kota.
Dampak yang dirasakan warga adalah masalah air bersih yang semakin langka, polusi udara, dan berbagai penyakit yang mengikutinya.
Komisi D DPRD DKI Jakarta kemudian merokemendasikan agar Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyulap gunung sampah di Bantargebang menjadi lapangan golf.
Baca juga: Usai Minta Maaf dan Cabut Laporan, Anggiat Pasaribu Akan Temui Arteria Dahlan dan Ibunya Siang Ini
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah mengatakan, sejumlah negara sudah berhasil mengubah tempat pembuangan sampah akhir mereka menjadi taman yang bermanfaat untuk masyarakat luas.
Salah satu negara tersebut adalah Korea Selatan.
“Di sana, tempat pembuangan sampah seluas 500 hektar yang sudah sangat menumpuk disulap menjadi lapangan golf. Menurut Korea, itu tidak mahal, tidak sulit,” ujar Ida, dilansir dari Kompas.id.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, transformasi TPST Bantargebang menjadi lapangan golf tidak bisa semudah itu.
”Karena menggunung sedemikian. Itu harus diolah dulu, dikelola. Jadi tidak semudah itu mengubah TPST Bantargebang menjadi lapangan golf, ya,” ujarnya.
Baca juga: Usul TPST Bantargebang Jadi Lapangan Golf, DPRD DKI Sebut Itu Rekomendasi Jangka Panjang
Tindakan mengubah TPST Bantargebang menjadi lapangan golf atau taman bukanlah hal yang tidak mungkin dilakukan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.