JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya bersuara di depan publik saat diundang menjadi bintang tamu di podcast Deddy Corbuzier.
Melalui wawancara berdurasi sekitar 50 menit itu, Deddy menanyakan beberapa hal krusial di Jakarta saat ini, termasuk tentang penyelenggaraan Formula E yang penuh polemik dan masalah banjir yang tak pernah padam.
“Pak Anies kalau misalnya dikatain Gubernur gak bener, banjir gak beres, formula E gak jalan, gapapa?” ujar Deddy.
Anies kemudian menyahut, “kan katanya, bukan faktanya. Loh gapapa dong. Itu hak dia”.
Baca juga: Bamsoet Sebut Sirkuit Formula E Ditentukan Presiden, Anies: Clickbait
Deddy menimpali bahwa faktanya banjir masih ada di Jakarta. Anies pun tidak bisa mengelak mengenai fakta tersebut.
Namun, ia mengklaim bahwa banjir di Ibu Kota sudah jauh lebih baik jika dilihat dari data luasan daerah yang tergenang, jumlah RT/RT terdampak, dan durasi banjir terjadi.
“Memang masih banjir, tapi bandingin ni, lihat aja datanya. Misalnya, kilometer persegi yang terkena banjir itu ada datanya, kemudian lamanya tergenang. RT/RW tergenang,” ujar Anies.
Menurutnya, progres yang ada tak terlepas dari kerja gubernur-gubernur sebelumnya sebagai peletak pondasi penanggulangan banjir di Jakarta.
“Apa yg dilakukan gubernur-gubernur sebelumnya itu kan pondasi. Kita nerusin,” tegas DKI 1 tersebut.
Baca juga: Bantah Pernyataan Bamsoet soal Formula E, Anies: Urusan Sirkuit Kok Presiden
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta per Februari 2021 lalu, tampak ada pengurangan jumlah lokasi tergenang banjir dari tahun ke tahun.
Puncak banjir dalam rentang 9 tahun terakhir terjadi pada tahun 2007 dengan jumlah area terdampak sebanyak 455 kilometer persegi. Jumlah pengungsi saat itu sekitar 278 ribu jiwa.
Pada Februari 2021, luas area terdampak adalah 4 kilometer persegi dengan total pengungsi sebanyak kurang lebih 3 ribu jiwa.
Berikut data lengkapnya: