Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi yang Dikeroyok Anggota Pemuda Pancasila Derita Luka Berat di Kepala dan Perlu Perawatan Khusus

Kompas.com - 26/11/2021, 13:36 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali yang dikeroyok anggota ormas Pemuda Pancasila, Kamis (25/11/2021), mengalami luka berat di kepala.

Hal ini disampaikan oleh Kabid Perawatan Medik Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Kombes Yayok Witarto.

Lebih lanjut Yayok menyampaikan bahwa Karosekali harus menjalani perawatan di ruang khusus akibat luka tersebut.

“Dia mengalami luka di daerah kepala, saat ini beliau mendapatkan perawatan di ruang perawatan khusus,” ujar Yayok, Jumat (25/11/2021), dilansir dari TribunJakarta.com.

Baca juga: Demo Ormas Pemuda Pancasila di Gedung DPR Berakhir Ricuh, Perwira Polisi Dikeroyok, 15 Orang Jadi Tersangka UU Darurat

Karosekali ditangani tim dokter yang terdiri dari dokter spesialis bedah dan juga saraf.

Yayok belum bisa memastikan apakah luka tersebut akibat hantaman benda tumpul atau bukan. Butuh pemeriksaan lebih lanjut untuk menentukan penyebabnya.

Sementara itu, tidak ditemukan luka akibat senjata tajam di tubuh korban.

Latar belakang peristiwa

Ratusan anggota ormas Pemuda Pancasila menggelar aksi demo di depan gedung DPR/MPR pada Kamis sore untuk menuntut permintaan maaf dari anggota DPR RI Junimart Girsang.

Sebelumnya Junimart Girsang meminta Menteri Dalam Negeri untuk membubarkan ormas Pemuda Pancasila pasca bentrokan di Ciledung, Tangerang, Banten.

Baca juga: Kapolres Jakpus Ultimatum Pemuda Pancasila: Serahkan Pengeroyok Polisi atau Kami Kejar!

 

Aksi demo yang semula kondusif berakhir ricuh. Massa mencoba masuk ke dalam gedung dan petugas yang berjaga kemudian menahan massa.

Salah satu petugas, yakni Karosekali, lantas menjadi sasaran amukan massa.

Sebanyak 15 anggota ormas Pemuda Pancasila ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka terkait penyerangan terhadap anggota polisi.

Ke-15 orang tersebut diduga membawa senjata tajam. Pihak kepolisian bahkan menemukan dua butir peluru dari para tersangka.

"Barang bukti ini terdiri dari berbagai macam, salah satunya adalah membawa dua butir peluru yang diduga kaliber 38 punyanya revolver," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan, Kamis malam.

(Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Septiana)

??Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul “Dikeroyok Ormas PP, Kondisi Polisi Ini Tak Berdaya Jalani Perawatan Khusus:Dokter Bedah Turun Tangan”. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com