Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog Duga 70 Persen Warga Jakarta Sudah Terpapar Covid-19 sehingga Punya Antibodi Alami

Kompas.com - 26/11/2021, 19:06 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog Universitas Indonesia, Tri Yunis Miko, memperkirakan bahwa sedikitnya 70 persen warga DKI Jakarta sudah terpapar Covid-19.

Perkiraan ini masuk akal menilik studi yang pernah dilakukan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia pada Maret 2021 lalu, bahwa 44-45 persen warga Jakarta telah memiliki antibodi Covid-19 alami.

Padahal, saat itu belum ada program vaksinasi dan tingkat penularan kalah masif dibandingkan pertengahan 2021 ketika terjadi gelombang dua akibat varian Delta.

"Bulan Maret saja infeksi alamiahnya sudah 45 persen, apalagi di bulan Juli yang waktu itu terjadi badai (gelombang dua)," kata Miko kepada Kompas.com, Jumat (26/11/2021).

"Menurut saya mungkin sudah 70 persen bahkan yang (memiliki antibodi Covid-19 hasil) infeksi alamiah," tuturnya.

Baca juga: Warga Jakarta Diperkirakan Sudah Punya Antibodi Covid-19 Bagus, Ini Penyebabnya

Hal ini kemungkinan menjadi pembeda Jakarta dengan kota-kota di Eropa yang saat ini mengalami lonjakan kasus Covid-19, padahal cakupan vaksinasinya sama-sama tinggi.

Di Jakarta, antibodi warganya kemungkinan sudah lebih kuat karena pernah terinfeksi Covid-19, bahkan terinfeksi lebih dari sekali.

Sementara itu, di Eropa, karena mitigasi Covid-19 yang baik dengan pembatasan yang ketat hingga karantina wilayah, antibodi alamiah itu tak banyak terbentuk.

Namun, Jakarta dan banyak wilayah di Indonesia menebus antibodi ganda dengan harga yang sangat mahal, yaitu maraknya korban jiwa akibat Covid-19 pada pertengahan 2021 lalu.

"Di Jakarta banyak yang sudah terinfeksi dua sampai tiga kali, jadi menurut saya jumlah orang yang terinfeksi akan berkurang atau jumlah penularan yang akan berkurang karena infeksi alami dan vaksinasi," jelas Miko.

"Maka peluang penularan terinfeksi di Jakarta akan kecil. Tapi yang saya takutkan kebijakannya salah karena dibukanya langsung lebar-lebar," ujarnya.

Baca juga: Situasi Covid-19 di DKI Terkendali, Anies Sebut Sudah Ada Kekebalan Kolektif

Sebelumnya, hal serupa juga disampaikan Gubernur Anies Baswedan hingga Kepala Dinas Kesehatan Widyastuti.

"Secara kolektif, sudah ada kekebalan di masyarakat Jakarta. Masyarakat yang terekspose dengan virus SARS-CoV-2, persentasenya sudah tinggi," ujar Anies kepada wartawan di Balai Kota, Kamis (24/11/2021).

"Kedua, (warga Jakarta) sudah mengalami vaksinasi dengan angka vaksinasi yang presentasenya tinggi," tambah Anies.

Saat ini, berdasarkan data fasilitas kesehatan, Pemprov DKI sudah melakukan vaksinasi Covid-19 dosis pertama terhadap lebih dari 11 juta warga (123 persen dari target) dan dosis dua 8,9 juta warga (100 persen dari target).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Terpeleset Saat Mandi di Sungai Citarum, Jasad Nelayan Muaragembong Ditemukan Mengapung di Kepulauan Seribu

Terpeleset Saat Mandi di Sungai Citarum, Jasad Nelayan Muaragembong Ditemukan Mengapung di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com