Namun, Sahroni berharap semua pihak tidak menggunakan sentimen politik dalam memandang pergelaran Formula E ini.
Ia menegaskan, ajang Formula E adalah kampanye yang digelar untuk untuk menunjukkan pada dunia internasional bahwa Indonesia dengan DKI Jakarta sebagai ibu kota telah siap sejajar dengan kota-kota besar di negara lain.
"Sehingga saya mohon, mari kita kesampingkan prasangka dan kepentingan politik, kita kerja bersama demi suksesnya event ini,” kata dia.
Anggota DPRD DKI Jakarta Johnny Simanjuntak menilai, penunjukan sejumlah elite politik dalam kepanitiaan Formula E 2022 di Jakarta sebagai tanda Gubernur DKI Anies Baswedan tidak percaya diri.
"Kelihatan dia (Anies) mendekatkan diri kepada tokoh-tokoh politik, beliau sebenarnya sudah enggak PD (percaya diri) dengan kegiatan ini sehingga beliau butuh dukungan politik," kata politisi PDI-P ini melalui telepon, Jumat (26/11/2021)
Padahal di awal rencana penyelenggaraan Formula E, ujar Johnny, Anies sangat percaya diri dan berjalan sendiri.
Johnny menyebut penetapan Monumen Nasional (Monas) sebagai lokasi sirkuit di tahun 2020 sebagai tanda Anies saat perncaya diri saat itu.
Anies bahkan tidak berkonsultasi terlebih dahulu dengan pemerintah pusat terkait lokasi ajang balap mobil listrik itu.
Setelah ada keberatan dari pemerintah pusat, Monas dibatalkan jadi lokasi sirkuit Formula E.
"Awal-awal kan beliau sangat pede sendiri, jalan sendiri sampai namanya Monas itu diobrak-abrik. Itu saya melihatnya, dalam hal ini lebih kepada proyek politis yang mana menurut beliau bisa mengangkat nama beliau," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.