Lembaga tersebut, mulai dari pemerintah daerah, kementerian, hingga badan usaha milik negara (BUMN).
Menurutnya, penghargaan ini dapat menjadi pemicu, tolak ukur, dan mempercepat pemerintah dalam melakukan perubahan kinerja komunikasi publik yang lebih baik sesuai dengan perkembangan zaman.
“Pada masa pandemi seperti ini, medsos yang dikelola pemerintah menjadi entitas yang paling dipercaya publik. Terlebih, di tengah maraknya disinformasi atau hoaks. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kebijakan pemerintah harus benar-benar sampai kepada masyarakat, tidak hanya sekadar disebarluaskan,” jelas Nur Sadiq.
Oleh karena itu, lanjut Nur Sadiq, kanal-kanal medsos pemerintah harus dikelola dengan baik dan profesional agar berdampak positif kepada publik.
Di sisi lain, sebagai pihak penyelanggara, Chief Executive Officer (CEO) Awrago Karina Kusumawardani mengatakan, terdapat beberapa penilaian yang diberikan dalam menentukan kelayakan pemberian penghargaan.
Baca juga: Lewat Jakarta Investment Forum, Pemprov DKI Harap Dapat Tingkatkan Realisasi Investasi
Salah satu penilaian tersebut dilihat dari engagement dan bagaimana publik mengapresiasi materi atau konten yang dikeluarkan oleh pemerintah. Bukan hanya secara visual yang baik, tetapi juga informasi yang ditunggu oleh publik.
“Konten terpilih memang yang mendapatkan perhatian dan pelibatan publik yang besar. Momen posting-nya tepat dan direspons dengan baik oleh publik. Semoga penghargaan ini bisa menjadi pemantik bagi pemerintah untuk terus membuat konten yang menarik dan bermanfaat bagi publik,” tuturnya.
Sebagai informasi, dalam proses penilaian ajang ini, data analitik disediakan oleh NoLimit Indonesia yang merupakan perusahaan rintisan (startup) berbasis data dengan cara memonitor dan menganalisis informasi yang beredar di media online.
Adapun terdapat 249 peserta yang data analitiknya dikumpulkan pada GSMS 2021, yakni 34 Kementerian, 50 Lembaga, 34 Pemerintah Provinsi, dan 131 BUMN.
Periode pengumpulan data adalah 1 September 2020 - 31 Agustus 2021. Data tersebut diseleksi berdasarkan kinerja dan tingkat engagement tertinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.