Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dendam yang Melatari Kasus Mutilasi di Bekasi, Pelaku Sakit Hati Istri Dihina dan Dicabuli Korban

Kompas.com - 29/11/2021, 10:52 WIB
Tria Sutrisna,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Potongan tubuh manusia yang ditemukan warga di Jalan Raya Pantura, Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, merupakan korban pembunuhan berencana.

Pelaku yang berjumlah tiga orang nekat memutilasi korban dengan alasan sakit hati. Korban disebut pernah menghina, bahkan mencabuli istri para pelaku.

Potongan tubuh manusia itu pertama kali ditemukan warga pada Sabtu (27/11/2011) pagi. Polisi kemudian bergerak melakukan penyelidikan setelah mendapat informasi perihal penemuan tersebut.

Dari hasil identifikasi awal kepolisian, identitas potongan tubuh itu identik dengan seorang pria berinisial RS (28). Korban dibunuh dan dimutilasi, lalu jasadnya dibuang di tiga lokasi berbeda.

Baca juga: Fakta Dendam Berujung Mutilasi di Bekasi, Para Pelaku Ajak Korban Pesta Narkoba Sebelum Dibunuh Saat Tidur

"Hasil identifikasi sidik jari, potong tangan, identik dengan RS. warga Desa Sumber Jaya, Tambun, Bekasi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan kepada wartawan, Minggu (29/11/2021).

Dua pelaku tertangkap, satu orang buron

Zulpan mengatakan, kasus mutilasi tersebut dapat terungkap kurang lebih delapan jam setelah kejadian. Aksi pembunuhan berencana itu dilakukan oleh tiga orang pelaku.

Dua pelaku berinisial FM (20) dan MAP (29) telah tertangkap. Sedangkan satu pelaku lain, yakni ER masih buron dan sedang diburu kepolisian.

Para pelaku ditangkap di tempat penitipan sepeda motor, tak jauh dari Gedung Juang Kecamatan Tambun, Bekasi. Lokasi penangkapan itu juga sekaligus menjadi tempat mengeksekusi RS.

"FM ditangkap pukul 15.00 WIB. Kemudian pelaku satu lagi MP diamankan pada sabtu pukul 17.00 di tempat penitipan sepeda motor," ungkap Zulpan.

Baca juga: Pelaku Mutilasi di Bekasi Buang Jasad Korban di Lokasi Terpisah untuk Hilangkan Jejak

Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan mengatakan, ketiga pelaku dan korban saling mengenal satu sama lain. Keempatnya memiliki hubungan yang cukup dekat layaknya keluarga.

"Hubungan tiga tersangka dan korban pertemanannya sudah lama sekali. Mereka sudah seperti saudara," ujar Hendra.

"Cuma memang ada perselisihan. Perselisihan ini sudah sering kali terjadi, dan kini berakhir dengan pembunuhan," sambungnya.

Sakit hati istri dihina dan dicabuli korban

Zulpan mengungkapkan, para pelaku gelap mata merencanakan aksi pembunuhan terhadap RS hingga memutilasi jasadnya karena merasa sakit hati.

"Bahwa yang melatarbelakangi kasus ini oleh para pelaku motifnya adalah para pelaku sakit hati dengan korban RS," ungkap Zulpan.

Pelaku FM, kata Zulpan, sakit hati karena dia dan istrinya pernah dihina merasa direndahkan oleh korban. Sementara MAP, sakit hati setelah mengetahui istrinya pernah dicabuli oleh RS.

Baca juga: Tersangka Mutilasi di Bekasi Ajak Korban Pesta Narkoba Sebelum Membunuh

Halaman:


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com