JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa yang digelar oleh serikat buruh di depan Gedung Balai Kota DKI Jakarta, Senin (29/11/2021), sempat memanas dan massa terlihat saling dorong dengan aparat kepolisian.
Sejumlah pedemo bahkan melempar botol minuman ke area halaman Balai Kota karena permintaan mereka untuk bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak kunjung dikabulkan.
Tidak lama kemudian, Anies menyatakan setuju untuk bertemu dengan perwakilan kelompok tersebut untuk meredam amarah mereka.
Baca juga: Ketika Anies Kembali Bergabung dalam Demo Buruh, Ikut Kritik UMP DKI dan Terpaksa Teken SK
Usai melaksanakan audiensi dengan sejumlah perwakilan buruh, Anies menemui massa aksi yang masih menunggu di depan balai kota.
DKI 1 tersebut menembus kerumunan wartawan dan pengawalnya untuk kemudian duduk bersama massa buruh di jalan di depan Balai Kota.
Di hadapan massa aksi, Anies mengaku bahwa kenaikan upah minimum provinsi (UMP) yang sudah ditetapkan di Jakarta sangatlah kecil.
Sebelumnya diberitakan bahwa UMP 2022 hanya naik Rp 37.749 atau 0,8 persen saja dari tahun sebelumnya. Total UMP 2022 di DKI Jakarta adalah Rp 4.453.935.
“Kami pun berpandangan ini angka yang terlalu kecil untuk buruh di Jakarta,” ujar Anies.
Baca juga: Kepada Massa Buruh, Anies Mengaku Terpaksa Tetapkan UMP DKI 2022 Naik Hanya Rp 37.749
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.