DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok melakukan upaya pencegahan kekerasan seksual terhadap anak dengan penguatan ketahanan keluarga.
Penguatan ketahanan keluarga tersebut dilakukan untuk menekan angka kenaikan kasus pelecehan seksual.
Kepala Dinas Perlindungan Anak Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga (DPAPMK) Kota Depok, Nessi Annisa Handari mengatakan, program penguatan ketahanan keluarga dilakukan dengan mengundang para RW.
"Kita perlu mendapat dukungan dari RW-RW. Jika sudah jalan, pantauan lingkup warganya lebih kecil, seperti bisa mendeteksi secara dini akan adanya timbulnya kekerasan," kata Nessi kepada wartawan, Selasa (30/11/2021).
Baca juga: Data Kejaksaan, Kasus Pelecehan Seksual Terhadap Anak di Depok Marak Terjadi
Ia menilai, upaya penekanan angka pelecehan seksual kepada anak tak cukup dengan upaya sosialisasi. DPAPMK melakukan pendidikan parenting kepada orangtua.
“Misalnya di RW itu menghadirkan psikolog untuk bisa membantu penguatan," ujar Nessi.
Nessi melanjutkan, program penguatan ketahanan keluarga menyasar kepada para orang tua.
Harapannya, kasus kekerasan kepada anak bisa menurun.
"Yang terpenting adalah bagaimana kita memperkuat ketahanan keluarga. Walau dari sisi ekonomi tertekan, tapi apabila fungsi ayah dan ibu berjalan baik, Insya Allah tidak terjadi kekerasan," kata Nessi.
Baca juga: Marak Kasus Pelecehan Seksual, Masih Layakkah Depok Sandang Status Kota Layak Anak?
Ia pun tak menampik adanya kenaikan kasus pelecehan seksual terhadap anak di Depok. Korban pelecehan seksual pun sudah mendapatkan pendampingan.
"Memang terjadi di Depok. Kami berupaya untuk melakukan banyak hal dalam mengatasi kekerasan seksual pada anak-anak ini. Kami ada UPTD Perlindungan Perempuan dan anak," kata Nessi.
Sejumlah kasus pelecehan anak yang disampaikan oleh Kejaksaan Negeri Depok telah mendapatkan pendampingan dari pihak DPAPMK.
Bentuk pendampingan yang diberikan adalah psikologis maupun perlindungan hukum.
"Tapi ada juga korban-korban yang tidak memerlukan bantuan dari kami karena sudah punya pengacara sendiri," sambung Nessi.
Sebelumnya, Kepala Kejaksaan Negeri Depok Sri Kuncoro mengatakan, kenaikan kasus pelecehan seksual dirasakan beberapa bulan terakhir.