JAKARTA, KOMPAS.com – Apakah sumur resapan efektif mengendalikan banjir di Jakarta? Seberapa jauh kemampuannya mempercepat surutnya genangan?
Hingga saat ini, belum ada studi yang valid untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Diskursus yang terbangun soal program ini sebatas adu klaim antara pihak yang kontra dan pro.
Kedua pihak sama-sama mendasarkan argumen mereka pada contoh-contoh kasus di lapangan yang belum tentu mewakili kenyataan secara keseluruhan.
Pihak yang kontra, ambil contoh Ferdinand Hutahaean, mempertanyakan mengapa sumur resapan dibangun di atas trotoar di kawasan Banjir Kanal Timur (BKT), Jakarta Timur.
Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi, menyoroti pembangunan sumur resapan di badan jalan yang membuat permukaan jalan tak lagi mulus dan membahayakan.
Sementara itu, Pemprov DKI selaku empunya hajat, memberi klarifikasi bahwa sumur resapan di atas trotoar tetap dapat menyimpan air melalui mekanisme tali air dan bak kontrol.
Dalam kesempatan lain dengan salah satu stasiun televisi, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendemonstrasikan bagaimana sumur resapan di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, bisa mengendalikan genangan.
Dalam podcast "Close The Door" besutan pesohor Deddy Corbuzier beberapa waktu lalu, Anies bahkan menjawab soal unggahan-unggahan netizen yang menunjukkan sumur resapan tidak efektif.
“Ada 26.000 (titik sumur resapan). Kalau cuma mau cari 2-3 biji (yang tidak efektif) pasti ketemu lah. Come on,” kata Anies.
Baca juga: Saat Target Anies Bangun 1,8 Juta Sumur Resapan Kandas di DPRD DKI…
Yang jelas, pembangunan sumur resapan di Jakarta sejauh ini telah menelan biaya hingga ratusan miliar rupiah.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pernah mengungkapkan, kebutuhan Ibukota atas keberadaan sumur resapan mencapai 1,8 juta titik.
“Yang dimaksud 1,8 juta itu kebutuhan Jakarta, bukan harus dipenuhi dalam lima tahun atau dalam satu tahun,” kata Riza pada 24 Februari 2021 lalu.
Anggaran paling besar untuk program sumur resapan digelontorkan pada 2021 ini, dengan nominal Rp 411 miliar.
Targetnya, tahun ini dibangun 26.932 titik sumur resapan yang mampu menampung 53.050 meter kubik air.