Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Sumur Resapan di Jakarta Tetap Akan Dilanjutkan meski Anggaran Dicoret DPRD DKI

Kompas.com - 03/12/2021, 11:06 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta memastikan akan tetap melanjutkan pembangunan sumur resapan tahun depan meski tidak ada anggaran khusus seperti tahun sebelumnya.

Sekretaris Dinas SDA DKI Jakarta Dudi Gardesi mengatakan, pembangunan sumur resapan di tahun 2022 akan bersifat situasional. Pembangunan akan dilakukan di wilayah yang membutuhkan.

”Kami akan lihat kasus per kasus. Misalnya, karena ada genangan-genangan yang mungkin masih sering terjadi, walaupun sudah ditanam (sumur resapan), nanti ditambahkan (sumur resapan). Contoh, di Cawang, nanti ditambah lagi dengan yang dalam,” ujarnya, dikutip dari Kompas.id.

Strategi itu, menurut Dudi, akan dilakukan untuk tetap melanjutkan program sumur resapan tanpa anggaran khusus di Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.

Baca juga: Rencana yang Pupus akibat Tak Ada Pembangunan Masif Sumur Resapan di Jakarta Tahun Depan...

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI menghapus anggaran sumur resapan dari yang semula diusulkan Rp 322 miliar oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sumur resapan ini dianggap tidak efektif menanggulangi banjir di Ibu Kota. Sumur resapan malah disebut-sebut merusak kontur jalanan Jakarta karena dibangun di sisi-sisi jalan tanpa eksekusi yang matang.

Pada 2021, Pemprov DKI menargetkan membangun 25.647 titik sumur resapan. Dinas SDA DKI mencatat, 25.647 sumur itu akan bisa menyerap 68.038 meter kubik air.

Sampai dengan 27 Oktober 2021, Pemprov DKI sudah membangun 12.482 titik sumur resapan.

Dengan anggaran semula Rp 322 miliar, ditargetkan sebanyak 26.000 sumur resapan akan dibangun pada 2022.

Baca juga: Begini Rencana Proyek Sumur Resapan di Jakarta pada 2022, jika Dana Tak Dihapus DPRD

Namun, dengan dihapusnya anggaran khusus tersebut, jumlah sumur resapan yang akan dibangun tahun depan berkurang drastis.

Dinas SDA DKI mengaku hanya akan mampu membangun sekitar 2.000 sumur resapan di tahun 2022 nanti. Dana yang digunakan bersumber dari anggaran untuk Dinas SDA.

”Kami kan ada anggaran pekerjaan, perbaikan, belanja pemeliharaan, terus belanja yang tidak menjadi aset. Anggaran dan sumber daya ini bisa menambah kinerja-kinerja sumur-sumur yang dibangun sekarang. Misalnya, untuk menambah kedalaman dan sebagainya,” kata Dudi.

Mengenai keefektifan sumur resapan yang dikritik sebagian Dewan, Dudi berpendapat bahwa sumur resapan menjadi salah satu solusi pengendalian genangan dan banjir yang baik diterapkan di Jakarta untuk jangka panjang.

”Kami jalankan arahan dan standar yang ada di Peraturan Menteri PUPR. PUPR menyebut sumur resapan sebagai solusi jangka panjang, selain pompa, polder, normalisasi, dan naturalisasi sungai,” ujarnya.

Baca juga: Pengamat: Jalan di Jakarta Jadi Tak Rata karena Sumur Resapan

Dinas SDA DKI pun berkomitmen memaksimalkan setiap program yang ada untuk mencegah banjir di Jakarta dengan pendekatan masing-masing.

”Berdasarkan apa yang kami nilai, genangan di Jakarta sudah minimal. Masih ada genangan, tetapi tidak sebesar yang sebelumnya. Jadi, tentunya cukup efektif,” ujar Dudi. (Kompas/ Erika Kurnia)

Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul “Pembangunan Sumur Resapan Jakarta Tahun 2022 Dilanjutkan Tanpa Pihak Ketiga”.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com