Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Siswanya Tewas dalam Kebakaran Gedung Cyber, SMK Taruna Bhakti Bantu Keluarga Korban Urus Jenazah

Kompas.com - 03/12/2021, 12:44 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pihak SMK Taruna Bhakti memastikan telah mendampingi keluarga dua siswanya yang tewas dalam kebakaran di Gedung Cyber, Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Kamis (3/12/2021) siang.

Kedua siswa tersebut adalah Seto Fachrudin (18) dan Muhammad Redzuan Khadafi (17).

Kepala SMK Taruna Bhakti, Ramadian Tarigan, mengatakan bahwa pendampingan dilakukan sejak pihak sekolah menerima kabar duka hingga proses pemakaman jenazah.

“Pihak sekolah sudah membantu semuanya,” ujar Ramadian saat dikonfirmasi, Jumat (3/12/2021) siang.

Baca juga: 2 Korban Tewas dalam Kebakaran Gedung Cyber adalah Siswa PKL di Perusahaan Internet Service Provider

Ramadian menyebutkan, para guru menemani keluarga korban untuk melihat kondisi korban di Rumah Sakit Fatmawati. Selain itu, para guru juga menemani keluarga korban di rumah duka.

Hingga setelah pemakaman Seto dan Redzuan, para guru SMK Taruna Bhakti juga masih berada di rumah duka.

Ramadian belum bisa banyak memberikan keterangan lantaran sedang berada di luar kota.

“Untuk saat ini kami pihak sekolah sedang berduka atas musibah yang dialami anak-anak kami,” ujar Ramadian.

Baca juga: 2 Korban Tewas dalam Kebakaran Gedung Cyber adalah Siswa SMK Taruna Bhakti Depok

Ramadian menyebutkan, dua siswanya tersebut sedang menjalani praktik kerja lapangan (PKL) saat kebakaran terjadi.

Seto dan Redzuan berada di Gedung Cyber lantaran ditugaskan oleh perusahaan tempat mereka PKL.

“Kantornya tidak di sana. (Di sana) lagi maintenance, kan bagian dari tugasnya di PKL,” ujar Ramadian.

Ramadian menyebutkan, tempat PKL Seto dan Redzuan merupakan perusahaan di bidang internet service provider. Ia menyebutkan, Gedung Cyber merupakan pusat semua server.

Baca juga: Tragedi dalam Kebakaran Gedung Cyber, Teknisi Terjebak di Kepulan Asap Hitam hingga Tewas

Ramadian mengatakan, kedua siswanya merupakan siswa kelas XII Teknik Komputer Jaringan.

Seto dan Redzuan sendiri memiliki waktu PKL yang berbeda.

"Seto ini sudah PKL di sana selama enam bulan sedangkan Redzuan baru sekitar tiga bulan,” ujar Tarigan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com