DEPOK, KOMPAS.com - Pihak SMK Taruna Bhakti memastikan telah mendampingi keluarga dua siswanya yang tewas dalam kebakaran di Gedung Cyber, Kuningan Barat, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Kamis (3/12/2021) siang.
Kedua siswa tersebut adalah Seto Fachrudin (18) dan Muhammad Redzuan Khadafi (17).
Kepala SMK Taruna Bhakti, Ramadian Tarigan, mengatakan bahwa pendampingan dilakukan sejak pihak sekolah menerima kabar duka hingga proses pemakaman jenazah.
“Pihak sekolah sudah membantu semuanya,” ujar Ramadian saat dikonfirmasi, Jumat (3/12/2021) siang.
Baca juga: 2 Korban Tewas dalam Kebakaran Gedung Cyber adalah Siswa PKL di Perusahaan Internet Service Provider
Ramadian menyebutkan, para guru menemani keluarga korban untuk melihat kondisi korban di Rumah Sakit Fatmawati. Selain itu, para guru juga menemani keluarga korban di rumah duka.
Hingga setelah pemakaman Seto dan Redzuan, para guru SMK Taruna Bhakti juga masih berada di rumah duka.
Ramadian belum bisa banyak memberikan keterangan lantaran sedang berada di luar kota.
“Untuk saat ini kami pihak sekolah sedang berduka atas musibah yang dialami anak-anak kami,” ujar Ramadian.
Baca juga: 2 Korban Tewas dalam Kebakaran Gedung Cyber adalah Siswa SMK Taruna Bhakti Depok
Ramadian menyebutkan, dua siswanya tersebut sedang menjalani praktik kerja lapangan (PKL) saat kebakaran terjadi.
Seto dan Redzuan berada di Gedung Cyber lantaran ditugaskan oleh perusahaan tempat mereka PKL.
“Kantornya tidak di sana. (Di sana) lagi maintenance, kan bagian dari tugasnya di PKL,” ujar Ramadian.
Ramadian menyebutkan, tempat PKL Seto dan Redzuan merupakan perusahaan di bidang internet service provider. Ia menyebutkan, Gedung Cyber merupakan pusat semua server.
Baca juga: Tragedi dalam Kebakaran Gedung Cyber, Teknisi Terjebak di Kepulan Asap Hitam hingga Tewas
Ramadian mengatakan, kedua siswanya merupakan siswa kelas XII Teknik Komputer Jaringan.
Seto dan Redzuan sendiri memiliki waktu PKL yang berbeda.
"Seto ini sudah PKL di sana selama enam bulan sedangkan Redzuan baru sekitar tiga bulan,” ujar Tarigan.
Dari data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, Seto dan Redzuan merupakan tamu Gedung Cyber. Mereka tercatat berasal dari PT Abinawa.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan Herbert Plider Lomba Gaol mengatakan, mereka berdua merupakan teknisi.
Baca juga: Polisi Bakal Olah TKP Kasus Kebakaran Gedung Cyber
Adapun kebakaran melanda Gedung Cyber pada Kamis (2/12/2021) siang.
Kepulan asap hitam menyelimuti Gedung Cyber. Saat kebakaran, sejumlah pekerja dari dalam gedung berhamburan keluar.
Petugas damkar menurunkan 22 unit mobil saat proses pemadaman. Api berhasil dipadamkan sekitar 30 menit setelah kejadian.
Tiga orang yang tejebak dalam gedung dievakuasi oleh petugas pemadam kebakaran.
Redzuan sebelumnya dinyatakan pingsan dalam kebakaran itu. Dia sempat menjalani perawatan di RSUD Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, tetapi nyawanya tak tertolong.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.