Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transjakarta Kerap Kecelakaan, Penumpang Merasa Ngeri dan Sebut Sopir Sering Ugal-ugalan

Kompas.com - 03/12/2021, 13:21 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para penumpang bus transjakarta merasa ngeri dengan rentetan kecelakaan bus transjakarta yang terjadi beberapa waktu belakangan.

Aliya misalnya, warga Grogol yang sering menggunakan transjakarta rute 1A Blok M-Jakarta Kota.

Dia kaget mendengar kabar transjakarta menabrak pembatas busway pada Jumat (3/12/2021) siang. Peristiwa itu membuat Aliya ngeri pulang kerja menggunakan bus transjakarta.

"Jadi ngeri soalnya sering naik transjakarta, apalagi (siang ini) baru aja naik koridor 1," kata Aliya saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Jumat.

Baca juga: Bus Transjakarta Kembali Kecelakaan, Kali ini Tabrak Separator di Jalan Sudirman

Perasaan ngeri juga dirasakan oleh Indah. Warga Pinang Ranti itu mengatakan, peristiwa kecelakaan membuat dia merasa tak nyaman menggunakan transjakarta.

"Khawatir, jadi parno, tersugesti saja," ujar Indah.

Menurut Syahira, warga Pasar Minggu pengguna transjakarta, kecelakaan bisa disebabkan oleh sopir bus yang tidak berhati-hati.

Baca juga: 4 Masalah Transjakarta dalam 39 Hari Terakhir, Kecelakaan hingga Bus Berasap

Syahira mengeluhkan batas kecepatan maksimal 50 kilometer tidak dihiraukan oleh sopir dan seringkali bus dikemudikan dengan cara ugal-ugalan.

"Batas kecepatan enggak ngaruh, karena memang sopirnya sering ugal-ugalan sih," tutur Syahira.

Warga lainnya yang juga menggunakan transjakarta bernama Dede mengatakan hal yang sama. Warga Karet Kuningan itu berharap ada perbaikan yang bisa membuat pengguna transjakarta kembali merasa nyaman.

"Ngeri saja, memang harus ada perbaikan yang menyeluruh," kata Dede.

5 masalah dalam 40 hari terakhir

Kecelakaan bus transjakarta terus berulang dalam beberapa waktu belakangan.

Kompas.com mencatat, setidaknya sudah lima kali transjakarta mengalami kecelakaan dalam kurun waktu 40 hari terakhir.

Kecelakaan pertama terjadi pada 25 Oktober 2021. Bus transjakarta menabrak bus lainnya di Halte Cawang-Ciliwung, Jakarta Timur, karena penyakit epilepsi yang dimiliki sopir kambuh.

Akibatnya, 30 penumpang terluka dan dua orang meninggal dunia. Salah satu korban meninggal adalah sopir yang menabrak bus di depannya.

Baca juga: Bus Transjakarta Sering Kecelakaan, Ketua Komisi B: Publik Jadi Menilai Tidak Aman

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com