JAKARTA, KOMPAS.com - Nasib nahas dialami oleh dua siswa Sekolah Menengah Kejuruan Taruna Bhakti, Depok, yaitu Seto Fachrudin (18) dan Muhammad Redzuan Khadafi (17).
Keduanya terjebak dalam kebakaran di Gedung Cyber I, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (2/12/2021).
Nyawa dua remaja itu pun tak tertolong. Mereka meninggal dunia akibat terlalu banyak menghirup asap.
Kepala SMK Taruna Bhakti, Ramadian Tarigan, menyebutkan, Seto dan Redzuan merupakan siswa kelas XII Teknik Komputer Jaringan.
Keduanya sedang menjalani praktik kerja lapangan (PKL). Mereka siang itu berada di Gedung Cyber lantaran ditugaskan oleh perusahaan tempat mereka PKL.
“Kantornya tidak di sana. (Di sana) lagi maintenance. Kan bagian dari tugasnya di PKL,” ujar Ramadian saat dikonfirmasi, Jumat (3/12/2021).
Ramadian menyebutkan, tempat PKL Seto dan Redzuan merupakan perusahaan di bidang internet service provider. Keduanya pun ditugaskan ke Gedung Cyber untuk melakukan maintenance karena pusat server perusahaan berada di sana.
Namun, pada Kamis siang itu tiba-tiba saja si jago merah muncul dari lantai 3 Gedung Cyber.
Karyawan yang berada di dalam gedung langsung berhamburan menyamarkan diri. Namun, beberapa karyawan terlambat meninggalkan gedung sehingga terjebak di tengah kobaran api dan kepulan asap tebal.
Baca juga: Pengelola Gedung Cyber Klaim Alarm Berbunyi Saat Kebakaran
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta yang menerima laporan kebakaran itu sekitar pukul 12.35 WIB langsung mengerahkan 22 unit dan 100 personel ke lokasi.
Api sebenarnya sudah berhasil dipadamkan dalam waktu 30 menit. Namun, asap tebal masih memenuhi gedung.
Pantauan kompas.com, sejumlah petugas pemadam kebakaran berupaya mengevaluasi pekerja yang terjebak di dalam.
Petugas damkar mengerahkan tangga ke atap lobi Gedung Cyber. Lalu, sejumlah petugas damkar yang sudah berada di atas perlahan menurunkan pekerja dari gedung menuju lantai dasar.
Baca juga: Gedung Cyber I di Mampang Prapatan Sudah 3 Kali Dilanda Kebakaran
Namun nahas, nyawa Seto dan Redzuan tak tertolong. Redzuan awalnya ditemukan dalam kondisi pingsan dalam kebakaran itu. Dia sempat menjalani perawatan di RSUD Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, dan mengembuskan napas terakhir di sana.
Sementara itu, Seto sejak awal sudah ditemukan petugas dalam keadaan tewas. Seto dan Redzuan diduga tewas karena menghirup terlalu banyak asap.
(Reporter: Wahyu Adityo Prodjo / Editor: Nursita Sari)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.