Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Harapan Kita: Lulung Masuk Keadaan Sadar, lalu Alami Pemburukan

Kompas.com - 04/12/2021, 06:11 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak RS Harapan Kita menyebut bahwa Abraham Lunggana alias Haji Lulung mulanya datang ke rumah sakit dalam keadaan sadar.

"Beliau datang pada 24 November 2021," kata Kepala Bidang Pelayanan Medik RS Harapan Kita, Isman Firdaus, ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (3/12/2021).

Lulung saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit tersebut. Total, politisi senior itu sudah 10 hari dirawat.

Baca juga: RS Harapan Kita Klarifikasi Kabar di Medsos Lulung Dibuat Koma Setelah Serangan Jantung

Sejak awal, Lulung dirawat karena alami serangan jantung. Namun, kondisi kesehatannya disebut mengalami penurunan.

"Kondisinya memang datang dengan keluhan tidak nyaman, sesak di dada, karena ya serangan jantung," jelas Isman.

"Dan kemudian tetap kita rawat dan mengalami pemburukan. Itu saja," ia menambahkan.

Isman membenarkan kabar bahwa Lulung mengalami serangan jantung berulang pada Kamis (2/12/2021) malam.

Namun, ia membantah kabar yang viral di media sosial bahwa Lulung "dibuat koma" untuk menghindari risiko henti jantung atau kabar bahwa Lulung sudah siuman.

"Yang jelas masih dalam pengaruh obat-obatan yang kita berikan, untuk supaya lebih tenang," kata Isman.

Baca juga: Haji Lulung Alami Serangan Jantung, PPP: Mohon Doa untuk Kesembuhannya

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) DKI Jakarta Eko Hendro Purnomo atau Eko Patrio sebelumnya mengungkapkan, Lulung mulai siuman dan memberikan respons.

"Tadi mengucapkan terima kasih kepada Pak Zul. Meskipun masih sulit, hanya berbisik, terbaca dari gerak bibir beliau," kata Eko dalam keterangannya, Jumat (3/12/2021).

Pada kesempatan tersebut, Eko menyebut bahwa dia dan semua keluarga besar PAN DKI Jakarta mendoakan kesembuhan Lulung.

Eko mengaku mendapat kabar bahwa Lulung dirawat pada empat hari yang lalu.

"Saat itu juga saya datang menjenguk tapi beliau masih belum sadarkan diri," ucap dia.

Setelah itu, Eko mengaku langsung melaporkan kondisi Haji Lulung kepada Zulkifli Hasan.

Kemudian, mendengar kabar itu, Zulhas meminta Eko mengantar untuk menjenguk Haji Lulung di RS Harapan Kita.

"Alhamdulillah hari ini kami bisa menjenguk dan mendokan beliau," kata Eko

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Warga oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com