Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Siswa SMK Tewas Saat Kebakaran Gedung Cyber, Pihak Sekolah: Kami Tanggung Jawab

Kompas.com - 04/12/2021, 08:41 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua siswa SMK Taruna Bhakti, Depok, meninggal dunia saat terjebak dalam kebakaran di Gedung Cyber I, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (2/12/2021).

Nyawa Seto Fachrudin (18) dan Muhammad Redzuan Khadafi (17) tak tertolong karena terlalu banyak menghirup asap.

Wakil Bidang Hubungan Industri SMK Taruna Bakti, Tanzela mengatakan, pihak sekolah akan bertanggungjawab atas peristiwa yang menimpa dua muridnya.

"Kalau untuk tanggung jawab, itu kami pasti tanggung jawab. Karena ini siswa kami, anak didik kami, kami sama-sama kehilangan juga semua ini," kata Tanzela dalam rekaman yang diterima Kompas.com, Sabtu (4/12/2021).

"Untuk detailnya kami coba koordinasikan lagi seperti apa. Kami dari sekolah, perusahaan akan tanggung jawab," sambungnya.

Baca juga: Nasib Nahas Dua Siswa SMK, Tewas dalam Kebakaran Gedung Cyber saat PKL

Tanzela menyebut, pihak sekolah dan perusahaan telah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga pada Jumat (3/12/2021) siang.

"Dari pihak keluarga alhamdulillah sudah bisa menerima kondisinya. Di satu sisi memang anak-anak sedang lakukan PKL dan juga di dalam jam kerja juga saat magangnya," lanjutnya.

Seto dan Redzuan merupakan siswa kelas XII Teknik Komputer Jaringan. Keduanya sedang menjalani praktik kerja lapangan (PKL).

Mereka siang itu berada di Gedung Cyber lantaran ditugaskan oleh perusahaan tempat mereka PKL.

Tempat PKL Seto dan Redzuan merupakan perusahaan di bidang internet service provider.

Keduanya ditugaskan ke Gedung Cyber untuk melakukan maintenance karena pusat server perusahaan berada di sana.

Baca juga: Sumber Api Kebakaran Gedung Cyber Diduga Berasal dari Panel Kabel di Lantai 2

"Mereka itu engineering. Jadi mengecek jaringan perusahaan jaringan internet, mereka lagi maintenance jalur kabel ke arah IP berapa," tutur Tanzela.

Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Pol Azis Andriansyah sebelumnya mengatakan, sumber api yang membuat terbakarnya sebagian gedung Cyber berasal dari satu titik.

Api itu berasal dari panel kabel listrik di lantai 2 gedung Cyber.

"Jadi semacam panel atau rangkaian kabel yang terbakar. Ada kulit karet sehingga timbulkan asap. Tapi ini baru kasat mata karena hasil olah TKP," ujar Azis.

Azis mengatakan, tidak ada ruangan atau gedung Cyber yang terbakar. Kepulan asap yang menyelimuti ruangan diduga berasal dari panel kabel yang terbakar.

Baca juga: Pengelola Gedung Cyber Klaim Alarm Berbunyi Saat Kebakaran

"Panel kabel yang memang terbakar, tapi ruangan kerja lain tidak kondisi terbakar, tapi penuh residu asap," kata Azis.

Hingga kini penyidik masih melakukan proses olah TKP baik di lantai dasar dan lantai dua gedung Cyber.

"Olah TKP di lantai satu dan lantai 2 termasuk beberapa lantai lain yang masih dalam lingkup gedung ini satu rangkaian karena bentuknya kabel," kata Azis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com