Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Berulang Transjakarta Berujung Penghentian Sementara 2 Operator Bus

Kompas.com - 05/12/2021, 08:56 WIB
Singgih Wiryono,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz menyebut, kecelakaan ini memberikan perspektif masyarakat merasa tidak aman saat menggunakan Transjakarta.

"Kita tidak ingin kejadian (kecelakaan) seperti ini membuat publik menilai bahwa angkutan umum (Transjakarta) ini tidak aman," kata Aziz.

Baca juga: Pemprov DKI Akan Libatkan KNKT untuk Audit Kecelakan Berulang Transjakarta

Untuk itu, Aziz meminta agar direksi Transjakarta bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dalam rangkaian 5 kecelakaan dalam 40 hari tersebut.

Dia berencana memanggil jajaran direksi Transjakarta dalam rapat kerja DPRD DKI Jakarta Senin (6/12/2021).

"Kita panggil TJ ini untuk melaporkan update dari rekomendasi yang kita berikan, sudah sejauh mana, sudah jalan apa belum, hambatannya apa kalau belum jalan. Kalau sudah jalan kenapa bisa jadi seperti ini," kata Aziz.

Direktur minta maaf

Dirut Transjakarta Yana Aditya meminta maaf atas serangkaian peristiwa kecelakaan yang terjadi.

"Saya atas nama direksi PT Transjakarta memohon maaf terkait kecelakaan di hari Kamis dan Jumat kemarin," kata dia, Sabtu (4/12/2021).

Yana mengatakan, Transjakarta saat ini terus melakukan upaya perbaikan dan audit menyeluruh terkait dengan keamanan operasional Transjakarta.

Baca juga: Sering Alami Kecelakaan, Transjakarta Gandeng KNKT Audit Keselamatan Operasi

Setelah kecelakaan maut 25 Oktober 2021, kata Yana, Transjakarta sebenarnya sudah melakukan pembenahan internal dengan menggelar pemeriksaan medis besar-besaran.

Selain pemeriksaan medis menyeluruh, Transjakarta juga menggelar pembinaan pengemudi dengan master driver Transjakarta dan Polda Metro Jaya.

"Tapi pembinaan pramudi memang butuh waktu, untuk setiap operator dengan jumlah pengemudi yang banyak, MCU (medical check up) yang masif dilakukan memang butuh waktu," tutur Yana.

Yana juga mengatakan, proses audit keamanan operasional Transjakarta sudah diberikan pada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com