Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sopir Transjakarta Disebut Tak Perhatikan Keselamatan Pengguna Jalan Lain, “Mau Main Nabrak Aja”

Kompas.com - 06/12/2021, 15:23 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rentetan kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta, hingga menimbulkan korban jiwa, membuat perhatian tertuju pada manajemen layanan transportasi publik tersebut.

Sejumlah pengguna jalan yang sering berpapasan atau menaiki kendaraan berbadan besar itu mengaku ngeri melihat pergerakan bus Transjakarta yang sembrono dan tidak memperhatikan keselamatan pengguna jalan lain.

Oliv (27), karyawan swasta di Jakarta, mengatakan pernah menyaksikan sebuah bus Transjakarta yang hampir menabrak mobil lain.

“Ada mobil di jalur biasa mau puter balik (dan menghalangi jalur Transjakarta), tapi lampu Transjakarta udah ijo dan sopir Transjakartanya gak mau ngalah. Masih ngegas aja,” beber Oliv kepada Kompas.com, Senin (6/12/2021).

Baca juga: Ditinggal Sopir ke Toilet, Bus Transjakarta Tabrak Tembok di Halte Puri Beta 2

Setelah menyaksikan kejadian itu, Oliv menjadi ekstra waspada dan hati-hati saat hendak menyeberang jalan, apalagi jika jalan yang ia lintasi merupakan jalur bus Transjakarta.

“Kalaupun busnya masih jauh, gue biarin lewat dulu,” ujarnya.

Dia juga mengaku, sering merasa khawatir ketika berada di bus Transjakarta karena sopir bus ugal-ugalan dan tidak memperhatikan keselamatan pengguna jalan lain.

“Pas gue lagi di atas Transjakarta juga kadang sopirnya gitu, mau main nabrak-nabrak aja orang yang kebetulan terpaksa melewati jalurnya,” pungkas Oliv.

Hal sama dialami Adit (30), seorang pemotor yang mengaku sering berpapasan dengan bus Transjakarta.

Demi keselamatan dirinya, Adit yang sering melintasi jalur bus Transjakarta untuk berputar arah mengaku membiarkan bus Transjakarta lewat terlebih dahulu baru.

“Biar lebih aman aja,” ujarnya.

Baca juga: Dirut Sebut Ada 502 Kecelakaan Bus Transjakarta pada Januari-Oktober 2021

 

Ratusan kecelakaan bus Transjakarta terjadi 2021

Direktur Utama PT Transjakarta Yana Aditya membeberkan bahwa terjadi 502 kecelakaan yang melibatkan bus Transjakarta sejak Januari 2021 hingga Oktober 2021.

Rinciannya, 75 kecelakaan terjadi di bulan Januari, 63 kasus di bulan Februari, 72 kasus di bulan Maret, 55 di bulan April, dan 54 di bulan Mei.

Selanjutnya, jumlah kasus yang terjadi berturut-turut pada Juni, Juli, Agustus, September, dan Oktober adalah sebanyak 48, 44, 22, 42, dan 27.

"Jadi kecelakaan itu ada yang merupakan transjakarta menabrak bidang tertentu atau subyek tertentu, jadi kita menabrak," kata Yana.

Jenis kecelakaan lainnya, yaitu bus transjakarta ditabrak oleh pengendara lainnya. Lalu, ada pula bus transjakarta mengalami kecelakaan tunggal.

"Jadi nabrak pembatas jalan," imbuhnya.

Baca juga: Operasional 229 Bus Dihentikan Sementara, PT Transjakarta Gunakan Armada Cadangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com