Dalam kurun waktu 40 hari terakhir, Kompas.com mencatat bus transjakarta sudah 5 kali mengalami kecelakaan.
Pada 25 Oktober 2021 lalu, kecelakaan melibatkan dua bus Transjakarta di Halte Cawang-Ciliwung, Jakarta Timur.
Bus yang baru datang di halte menghantam bus yang ada di depannya. Akibat kecelakaan ini, sopir dan seorang penumpang yang ada di bus belakang meninggal dunia.
Baca juga: Bus Transjakarta Sering Kecelakaan, Kesehatan dan Kondisi Sopir Jadi Sorotan
Sementara, 31 penumpang lainnya yang ada di kedua bus mengalami luka-luka.
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan, bus yang ada di belakang menabrak pada kecepatan tinggi, yakni 55,4 kilometer per jam.
Bus yang ditabrak pun terpental cukup jauh, sekitar 17 meter, dari tempat ia semula berdiri.
Hasil pemeriksaan dari pihak kepolisian menunjukkan bahwa sopir yang menabrak bus di Halte Cawang-Cililitan, berinisial J, diduga terserang epilepsi sesaat sebelum tabrakan terjadi.
Empat hari berselang, bus Transjakarta kembali mengalami kecelakaan. Kali ini, bus bernomor polisi B 7719 TGR menabrak separator di Jalan Iskandar Muda, Gandaria City, Jakarta Selatan.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, tetapi arus lalu lintas di sekitar Gandaria City sempat tertahan imbas kecelakaan.
Bus transjakarta kembali mengalami masalah. Kali ini kepulan asap putih keluar dari bagian atap bus transjakarta pada Kamis pagi, 4 November 2021.
Asap yang keluar dari atap disebut berasal dari mesin air conditioner (AC) bus. AC disebut bermasalah karena sambungan vanbelt putus dan menimbulkan kepulan asap putih.
Beruntung, peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
Lalu pada 2 Desember 2021, sebuah bus Transjakarta menabrak pos polisi di persimpangan PGC.
Baca juga: Rapat Kerja Memanas, Anggota DPRD DKI Sentil Dirut dan Sebut Direksi Transjakarta Tonton Tari Perut
Satu orang petugas sterilisasi busway harus dilarikan ke Rumah Sakit Kramatjati karena mengalami luka serius akibat kecelakaan tersebut.