Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik 17 Tahun Transjakarta, Wajah Baru Transportasi Publik yang Kini Sering Terlibat Kecelakaan

Kompas.com - 07/12/2021, 07:59 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanggal 15 Januari 2004 adalah tonggak sejarah transportasi publik di DKI Jakarta. Kala itu, bus Transjakarta pertama kali beroperasi dan mengubah wajah transportasi umum di Ibu Kota.

Pembangunan Transjakarta adalah kebijakan yang diambil saat kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Sutiyoso kala itu berharap Transjakarta bisa mengatasi kemacetan di Ibu Kota.

"Bus transjakarta merupakan jawaban atas kondisi lalu lintas saat ini dan sekaligus menjadi titik awal dari perombakan total sistem angkutan umum dalam bingkai transportasi makro," kata Sutiyoso saat peluncuran itu sebagaimana diberitakan Harian Kompas pada 16 Januari 2004.

Baca juga: Hendak Menyeberang, Pejalan Kaki Tewas Ditabrak Bus Transjakarta

Transjakarta saat itu merupakan bus rapid transit (BRT) pertama di Asia Tenggara. Panjang keseluruhan jalur lintasan transjakarta yang mencapai 208 kilometer diklaim sebagai lintasan BRT yang terpanjang di dunia.

Transjakarta koridor I rute Blok M-Kota sepanjang 12,9 kilometer pertama kali diluncurkan pada 15 Januari 2004.

Saat itu, Transjakarta disambut antusias oleh warga. Orang tua dan anak muda memadati Terminal Blok M dan hale di kawasan Kota Tua untuk mencoba bus Transjakarta.

Namun, beberapa pengamat menilai peluncuran koridor I belum memadai karena minimnya rambu penanda dan persoalan tiket.

Dihujani Kritikan

Gagasan Sutiyoso untuk membangun Transjakarta sempat dihujani kritikan oleh beberapa pengamat.

Contohnya, saat uji coba Transjakarta pada 15 Desember 2003, terjadi kemacetan di jalur khusus Transjakarta di depan halte Dukuh Atas.

Terkait kemacetan itu, pengamat perkotaan Yayat Supriatna mengatakan, situasi itu mengindikasikan kegagalan program transjakarta.

Kehadiran transjakarta disebut akan meminggirkan sopir-sopir bus lain dan itu akan berdampak sosial luas.

Baca juga: Kronologi Kecelakaan Bus Transjakarta di Jalan Pramuka: Hindari Truk Molen Lalu Tabrak Separator

Kritik juga datang dari para pengguna kendaraan pribadi dan sopir bus kota atau mikrolet.

 

Pada hari peluncuran Transjakarta di awal 2004 itu misalnya, lalu lintas di hampir seluruh ruas jalan di Jakarta macet. Kemacetan membuat pengemudi mobil pribadi dan bus kota serta mikrolet kesal.

Namun, Sutiyoso berprinsip the show must go on. Tak ada yang boleh membatalkan operasi Transjakarta. Ia bercita-cita menggiring masyarakat untuk terbiasa menggunakan angkutan umum, bukan mobil pribadi.

Perkembangan Transjakarta

Pada awal kemunculannya, bus Transjakarta dikelola oleh Badan Pengelola Transjakarta Busway. BP Transjakarta Busway merupakan badan non-struktural yang dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur Nomor 110/2003.

Baca juga: Polda Metro Jaya Tegur Transjakarta karena Tak Laporkan Kecelakaan di Jalan Pramuka Jaktim

Pengelolaan bus Transjakarta berubah menjadi Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta sejak 4 Mei 2006. UPT ini bernaung di bawha Dinas Perhubungan DKI Jakarta sesuai Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 48 Tahun 2006.

Pengelolaan bus Transjakarta kemudian diserahkan ke Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bernama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) pada 27 Maret 2014.

Transjakarta juga bekerja sama dengan operator bus reguler mulai tahun 2011. PT Transjakarta terus berupaya memperbaiki layanannya dengan mengganti bus-bus reyot dengan armada baru.

Di bawah kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, PT Transjakarta memiliki program OK Otrip (One Karcis One Trip) yang mengintegrasikan Transjakarta dengan bus kecil atau angkot.

Berdasarkan infografis di situs web transjakarta.co.id, Transjakarta telah mengoperasikan bus di 13 koridor.

Koridor tertua adalah Blok M-Kota yang merupakan di koridor 1. Sementara yang teranyar yakni koridor 13, rute Kapten Tendean-Ciledug. Armada bus yang dioperasikan berjumlah 4.709 unit.

Baca juga: Kecelakaan Lagi, Bus Transjakarta Tabrak Separator di Jalan Pramuka

Rentetan Kecelakaan

Jelang 18 tahun Transjakarta, masyarakat justru dibuat khawatir akan keselamatan mereka karena rentetan kecelakaan yang terjadi selama sebulan terakhir.

 

Dalam kurun waktu 40 hari terakhir, Kompas.com mencatat bus transjakarta sudah 5 kali mengalami kecelakaan.

Pada 25 Oktober 2021 lalu, kecelakaan melibatkan dua bus Transjakarta di Halte Cawang-Ciliwung, Jakarta Timur.

Bus yang baru datang di halte menghantam bus yang ada di depannya. Akibat kecelakaan ini, sopir dan seorang penumpang yang ada di bus belakang meninggal dunia.

Baca juga: Bus Transjakarta Sering Kecelakaan, Kesehatan dan Kondisi Sopir Jadi Sorotan

Sementara, 31 penumpang lainnya yang ada di kedua bus mengalami luka-luka.

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) menunjukkan, bus yang ada di belakang menabrak pada kecepatan tinggi, yakni 55,4 kilometer per jam.

Bus yang ditabrak pun terpental cukup jauh, sekitar 17 meter, dari tempat ia semula berdiri.

Hasil pemeriksaan dari pihak kepolisian menunjukkan bahwa sopir yang menabrak bus di Halte Cawang-Cililitan, berinisial J, diduga terserang epilepsi sesaat sebelum tabrakan terjadi.

Empat hari berselang, bus Transjakarta kembali mengalami kecelakaan. Kali ini, bus bernomor polisi B 7719 TGR menabrak separator di Jalan Iskandar Muda, Gandaria City, Jakarta Selatan.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, tetapi arus lalu lintas di sekitar Gandaria City sempat tertahan imbas kecelakaan.

Bus transjakarta kembali mengalami masalah. Kali ini kepulan asap putih keluar dari bagian atap bus transjakarta pada Kamis pagi, 4 November 2021.

Asap yang keluar dari atap disebut berasal dari mesin air conditioner (AC) bus. AC disebut bermasalah karena sambungan vanbelt putus dan menimbulkan kepulan asap putih.

Beruntung, peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

Lalu pada 2 Desember 2021, sebuah bus Transjakarta menabrak pos polisi di persimpangan PGC.

Baca juga: Rapat Kerja Memanas, Anggota DPRD DKI Sentil Dirut dan Sebut Direksi Transjakarta Tonton Tari Perut

Satu orang petugas sterilisasi busway harus dilarikan ke Rumah Sakit Kramatjati karena mengalami luka serius akibat kecelakaan tersebut.

 

Pihak Transjakarta menyatakan, penyebab kecelakaan masih diselidiki polisi.

Kecelakaan bus Transjakarta kembali dilaporkan terjadi pada 3 Desember 2021. Kali ini titik kejadian ada di depan Ratu Plaza Senayan. Bus Transjakarta dilaporkan menabrak separator yang ada di jalan raya.

Rentetan kecelakaan bus Transjakarta membuat geram anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak.

Gilbert meminta Pemprov DKI Jakarta memberikan shock therapy dengan mencopot seluruh direksi PT Transjakarta.

Baca juga: Bus Transjakarta Sering Kecelakaan, Kesehatan dan Kondisi Sopir Jadi Sorotan

"Untuk shock therapy-nya ya copot direksinya, ganti yang baru," kata Gilbert.

Politikus PDI-P ini juga mendesak adanya audit total untuk memperbaiki manajemen PT Transjakarta.

Dia juga menyayangkan kebijakan Direktur Utama PT Transjakarta Yana Aditya yang tidak bisa membuat perubahan besar terkait sistem keselamatan transjakarta.

"Kalau kinerjanya enggak baik, masak mau digaji terus," kata Gilbert.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com