Gilbert bertanya kepada jajaran direksi Transjakarta apakah bisa memaafkan kecelakaan yang terjadi jika korban adalah kerabat mereka sendiri.
Dia juga mengungkapkan hal serupa kepada Plt Badan Pembina BUMD DKI Jakarta Riyadi.
"Apakah Pak Riyadi bisa memaafkan kalau korban adalah istri bapak?" kata Gilbert.
Menurut Gilbert, kematian dua orang akibat kecelakaan bus transjakarta 25 Oktober 2021 merupakan tanggung jawab Pemprov DKI Jakarta.
Baca juga: Hendak Menyeberang, Pejalan Kaki Tewas Ditabrak Bus Transjakarta
"Anda bertanggung jawab lho. Kalau ada kematian lagi, Gubernur bertanggung jawab," tutur dia.
Di sisi lain, anggota DPRD DKI Jakarta Adi Kurnia menyentil Direktur Utama PT Transjakarta Yana Aditya karena dinilai tidak memiliki pengalaman di bidang transportasi.
Dia menyebut Yana sebagai tukang ikan yang ingin mengurus tranportasi publik Jakarta.
"Tukang ikan bicara transportasi loh, apa yang mau dibahas?" kata Adi.
Adi menilai pengangkatan Yada Aditya sebagai Dirut Transjakarta sudah sejak awal salah karena tidak ada latar belakang pengalaman di bidang transportasi transportasi.
"Dia tidak ada latar belakang transportasi. Jangan sampai ini lucu-lucuan," tutur Adi.
Adi juga menyinggung soal pengangkatan Dirut Transjakarta sebelumnya, Donny Andi Saragih, yang bermasalah karena saat itu Donny tetap dilantik Pemprov DKI Jakarta meski sedang terjerat kasus hukum.
"Ada dirut terkena kasus hukum, sudah diangkat dilantik. Ini sudah salah kaprah, kalau sudah salah kaprah dari awal sudah ngaco," kata Adi.
Oleh karena itu, Adi meminta agar Badan Pembina (BP) BUMD DKI Jakarta menjelaskan latar belakang pengangkatan Yana Aditya sebagai Dirut Transjakarta.
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Bus Transjakarta di Jalan Pramuka: Hindari Truk Molen Lalu Tabrak Separator
Dalam rapat tersebut, Adi juga sempat terlibat adu mulut dengan jajaran direksi Transjakarta. Perdebatan bermula saat Adi menyatakan memiliki video rekaman direksi PT Transjakarta bertemu operator bus transjakarta.