Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tewas Tertabrak Busnya, PT Transjakarta: Korban Menyeberang Tiba-tiba lewat Sela Pagar

Kompas.com - 07/12/2021, 18:18 WIB
Nursita Sari

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyampaikan belasungkawa atas insiden pejalan kaki tertabrak bus transjakarta di Jalan Taman Margasatwa Raya, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, pada Senin (6/12/2021) malam.

Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT Transjakarta Angelina Betris menyebutkan, berdasarkan keterangan sopir bus berkode SAF035, kecelakaan itu disebabkan oleh minimnya penerangan di kawasan tersebut.

"Buruknya penerangan jalan di lokasi tersebut menjadi salah satu faktor atas kecelakaan," ucap Betris melalui keterangan tertulis, dikutip Tribun Jakarta, Selasa (7/12/2021).

Baca juga: Pejalan Kaki Tewas Tertabrak Bus Transjakarta, Polisi Periksa Sopir dan 3 Saksi Lainnya

Lantaran minimnya penerangan, kata Betris, sopir tidak bisa melihat pejalan kaki yang menyeberang jalan secara tiba-tiba.

Padahal, Betris menyampaikan, di sekitar lokasi kejadian ada jembatan penyeberangan orang (JPO) untuk menyeberang jalan.

"Pejalan kaki menyeberang secara tiba-tiba melalui sela-sela pagar pembatas ketika bus melintas di jalur transjakarta setelah Halte SMK 57," kata dia.

Baca juga: Warga Tewas Tertabrak Transjakarta Menyebrang Lewat Jalur Tikus

Untuk mencegah peristiwa ini terulang lagi, PT Transjakarta langsung berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Dinas Bina Marga untuk menyediakan fasilitas layak di lokasi kejadian, seperti lampu penerangan, pita penggaduh untuk mengurangi kecepatan, dan menyediakan penyeberangan yang lebih aman.

"Kami juga langsung melakukan investigasi terhadap seluruh jalur untuk mengidentifikasi potensi-potensi hazard yang ada pada koridor bus transjakarta," tuturnya.

Atas kejadian ini, pengemudi bus telah dimintai keterangan oleh polisi.

Baca juga: Hendak Menyeberang, Pejalan Kaki Tewas Ditabrak Bus Transjakarta

Sebelumnya diberitakan, seorang pejalan kaki berinisial RH tewas ditabrak bus transjakarta saat hendak menyeberang di Jalan Raya Taman Margasatwa, Senin malam.

Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 21.50 WIB.

Kejadian bermula saat korban hendak menyeberang di lokasi, tepatnya di dekat SMKN 57. Korban kemudian tertabrak transjakarta berpelat B 7107 PGA yang dikemudikan oleh YK.

"Bus transjakarta melintas arah selatan ke utara di Jalan Marga Satwa. Setelah halte (transjakarta), menabrak pejalan kaki yang akan menyeberang," kata Argo saat dikonfirmasi, Selasa.

Baca juga: Transjakarta Sering Kecelakaan, Anggota DPRD Sebut Sopir Mengeluh Kerja Overtime dan Gaji Dipotong jika Protes

Argo mengatakan, korban merupakan seorang pria. Dia tewas di lokasi akibat kecelakaan tersebut.

Sementara itu, bus transjakarta mengalami kerusakan pada bodi depan bagian kanan.

Dugaan sementara, kecelakaan terjadi karena pandangan sopir bus transjakarta terganggu akibat penerangan jalan yang minim dan hujan.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Bus TransJakarta Tabrak Pejalan Kaki hingga Tewas, PT TransJ Salahkan Penerangan". (Tribun Jakarta/Dionisius Arya Bima Suci)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com