JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat dihebohkan dengan kabar bahwa virus Corona varian Omicron telah masuk ke Indonesia.
Namun, pihak Pemerintah Kabupaten Bekasi yang pertama kali membeberkan informasi tersebut menarik pernyataannya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia juga membantah kabar masuknya varian Omicron ke Indonesia.
Baca juga: Kemenkes: Varian Omicron Belum Terdeteksi di Indonesia
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga saat ini, varian baru virus corona B.1.1.529 atau Omicron belum terdeteksi di Indonesia.
"Belum sampai saat ini," kata Nadia saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu.
Dihubungi secara terpisah, Pelaksanaan Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, surveilans genomik yang rutin dilakukan Kemenkes belum mendeteksi adanya varian Omicron.
Surveilans genomik merupakan upaya pelacakan dan pemantauan genom virus corona untuk mencegah meluasnya penyebaran virus.
"Sampai saat ini belum ada, kami rutin melakukan surveilans genomik sekuensing, belum ditemukan varian baru Omicron," kata Maxi.
Lantas dari mana varian ini berasal? Bagaimana gejala dan bahayanya? Simak penjelasannya di sini:
Baca juga: Demo di Sekitar Monas Mulai Ricuh, Buruh Tarik Kawat Berduri, Polisi Beri Peringatan
Indikasi awal menunjukkan bahwa varian Omicron tidak lebih berbahaya daripada varian Delta, seperti disampaikan Pejabat Kesehatan Amerika Serikat (AS), Minggu (5/12/2021).
Meski begitu, Kepala Penasihat Medis Presiden AS Joe Biden, Anthony Fauci, mengatakan bahwa ilmuwan membutuhkan lebih banyak informasi sebelum mengambil kesimpulan tentang tingkat keparahan yang dapat ditimbulkan varian Omicron.
Laporan dari Afrika Selatan, di mana varian ini muncul pertama kali, tingkat rawat inap di sana tidak meningkat tajam setelah varian Omicron ditemukan.
"Sejauh ini, sepertinya tidak ada tingkat keparahan yang besar," kata Fauci dikutip dari The Associated Press.
"Tapi kita harus benar-benar berhati-hati sebelum memutuskan bahwa varian Omicron tidak menyebabkan penyakit parah seperti delta," tambahnya, dilansir dari Kompas.tv.
Baca juga: Situasi Terkini Demo Buruh di Jakarta, Massa Aksi Ricuh dan Memaksa Masuk Gedung MK
Saat ini, varian Omicron sudah terdeteksi di puluhan negara, termasuk Hong Kong, Belgium, Israel, AS, dan Inggris. Secara total, Omicron sudah terdeteksi di 50 negara.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.