Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona Varian Omicron Jadi Perhatian, Bagaimana Bahaya dan Gejalanya?

Kompas.com - 08/12/2021, 16:19 WIB
Ivany Atina Arbi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat dihebohkan dengan kabar bahwa virus Corona varian Omicron telah masuk ke Indonesia.

Namun, pihak Pemerintah Kabupaten Bekasi yang pertama kali membeberkan informasi tersebut menarik pernyataannya. 

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia juga membantah kabar masuknya varian Omicron ke Indonesia.

Baca juga: Kemenkes: Varian Omicron Belum Terdeteksi di Indonesia

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga saat ini, varian baru virus corona B.1.1.529 atau Omicron belum terdeteksi di Indonesia.

"Belum sampai saat ini," kata Nadia saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu.

Dihubungi secara terpisah, Pelaksanaan Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, surveilans genomik yang rutin dilakukan Kemenkes belum mendeteksi adanya varian Omicron.

Surveilans genomik merupakan upaya pelacakan dan pemantauan genom virus corona untuk mencegah meluasnya penyebaran virus.

"Sampai saat ini belum ada, kami rutin melakukan surveilans genomik sekuensing, belum ditemukan varian baru Omicron," kata Maxi.

Lantas dari mana varian ini berasal? Bagaimana gejala dan bahayanya? Simak penjelasannya di sini:

Baca juga: Demo di Sekitar Monas Mulai Ricuh, Buruh Tarik Kawat Berduri, Polisi Beri Peringatan

Bahaya dan gejala virus Corona varian Omicron

Indikasi awal menunjukkan bahwa varian Omicron tidak lebih berbahaya daripada varian Delta, seperti disampaikan Pejabat Kesehatan Amerika Serikat (AS), Minggu (5/12/2021).

Meski begitu, Kepala Penasihat Medis Presiden AS Joe Biden, Anthony Fauci, mengatakan bahwa ilmuwan membutuhkan lebih banyak informasi sebelum mengambil kesimpulan tentang tingkat keparahan yang dapat ditimbulkan varian Omicron.

Laporan dari Afrika Selatan, di mana varian ini muncul pertama kali, tingkat rawat inap di sana tidak meningkat tajam setelah varian Omicron ditemukan.

"Sejauh ini, sepertinya tidak ada tingkat keparahan yang besar," kata Fauci dikutip dari The Associated Press.

"Tapi kita harus benar-benar berhati-hati sebelum memutuskan bahwa varian Omicron tidak menyebabkan penyakit parah seperti delta," tambahnya, dilansir dari Kompas.tv.

Baca juga: Situasi Terkini Demo Buruh di Jakarta, Massa Aksi Ricuh dan Memaksa Masuk Gedung MK

Saat ini, varian Omicron sudah terdeteksi di puluhan negara, termasuk Hong Kong, Belgium, Israel, AS, dan Inggris. Secara total, Omicron sudah terdeteksi di 50 negara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com