Sementara itu, korban selamat berusia sekitar 70 tahun, dilaporkan mengalami luka bakar di bagian tangan.
Menurut keluarga korban, kakek tersebut berhasil selamat, tetapi mengalami sejumlah luka bakar di bagian tangan dan hidung.
"Tadi ada luka di bagian tangan, luka bakar. Sama di hidungnya kayak mengelupas kulitnya," ungkap anak kakek tersebut.
Wijaya (44), tetangga korban, mengatakan, setelah berhasil menyelamatkan diri, kakek tersebut terlihat berdiam diri.
"Saya lihat dia diam aja. Mungkin syok. Kita semua syok sih," kata Wijaya.
Baca juga: Sulit Dikenali, 5 Jenazah Korban Kebakaran di Tambora Diotopsi
Kebakaran juga merambat ke tiga rumah lain. Sejumlah kendaraan milik korban dan belasan alat konfeksi di rumah lainnya juga hangus.
Seorang warga, Satinah (38) melihat asap mengepul di lantai dua di perbatasan antara kediamannya dan rumah korban. Saat itu ia hendak berangkat ke pasar.
"Setengah lima pagi, saya mau ke pasar, saya lihat kok di situ ada asap. Habis itu kasih tahu suami dan tetangga sambil teriak 'kebakaran kebakaran'," ungkap dia.
Teriakan Satinah disambut cepat oleh suaminya, Umar (40) yang langsung mengeluarkan anak-anaknya dan memberitahukan penghuni lain.
"Setelah nyelamatin anak, kita terus gedor-gedor rumah sebelah yang kebakaran ini, tapi enggak ada yang keluar," kata dia.
Selain menggedor pintu gerbang yang masih tertutup rapat, Umar dan warga juga berusaha memanggil penghuni rumah dengan menyalakan klakson kendaraan.
"Warga juga udah klakson-klakson pakai motor, biar kalau ada orang di dalam, mereka bangun, tapi di sini semua panik memang," ungkap Umar.
Tak sampai 15 menit kemudian, Umar menyadari api sudah membesar di rumah tersebut. Api juga mulai merembet ke kediamannya.
Warga sempat berusaha memadamkan api dengan alat seadanya.
Menurut Umar, tak ada warga yang mengetahui keberadaan penghuni rumah tersebut.