JAKARTA, KOMPAS.com - Tepat hari ini delapan tahun lalu atau 9 Desember 2013, kecelakaan antara KRL rute Serpong-Tanah Abang dan truk tangki Pertamina terjadi di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan.
Rangkaian KRL menambrak truk tangki bermuatan 24.000 liter BBM di pintu pelintasan Pondok Betung. Tabrakan memicu ledakan yang terdengar hingga tiga kali dan kebakaran yang menghanguskan gerbong paling depan khusus wanita.
Tujuh orang dilaporkan meninggal akibat insiden kecelakaan tersebut, termasuk masinis KRL. Kondisi korban hangus dan sebagian pakaian korban selamat juga terbakar.
Baca juga: Tragedi Bintaro 19 Oktober, 33 Tahun Lalu Tanah Jakarta Berwarna Merah
Selain gerbong perempuan, gerbong tempat masinis juga ikut terbakar.
Saat itu, lalu lintas di pelintasan di dekat Bintaro, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, lumpuh karena kendaraan di kedua sisi tak bisa melintas.
Penumpang dalam KRL sempat panik karena tidak dapat keluar setelah kereta menabrak truk tangki. Pasalnya, tidak semua pintu terbuka setelah insiden kecelakaan tersebut.
Semua penumpang mulai berteriak-teriak minta tolong agar pintu bisa terbuka. Beberapa penumpang mencoba memecahkan kaca, sedangkan penumpang lainnya berebut keluar kereat melalui sepasang pintu yang terbuka.
Sementara itu, truk trangki terpental sejauh 20-25 meter, lalu truk terbakar karena material tangki terbuat dari alumunium foil yang mudah meleleh.
Baca juga: Mengenang Tragedi Bintaro, Catatan Hitam dalam Sejarah Kereta Api..
Petugas pemadam kebakaran membutuhkan waktu lebih dari dua jam untuk memadamkan api. Hujan yang mengguyur wilayah Bintaro saat itu juga "membantu" petugas untuk memadamkan api.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.