Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawanan Begal Kembali Beraksi di Kemayoran, Pengemudi Ojek Online Tewas Ditusuk

Kompas.com - 09/12/2021, 13:22 WIB
Tria Sutrisna,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawanan begal kembali beraksi di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.

Seorang pengendara ojek online (ojol) tewas ditusuk saat melintas di Jalan Letjen Suprapto pada Rabu (8/12/2021).

Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Pusat AKP Sam Suharto membenarkan terjadinya aksi pembegalan yang terjadi tepat di depan Hotel OYO, Kemayoran, Jakarta Pusat, itu.

Korban diketahui merupakan seorang pengemudi ojol bernama Irwan Abdullah.

"Iya benar ada (pembegalan), korban tewas pengemudi ojol," ujar Sam saat dikonfirmasi, Kamis (9/12/2021).

Baca juga: Tutup Sumur Resapan di Bona Indah Lebak Bulus Jebol Saat Dilintasi Mobil, Kini Sudah Diperbaiki

Sam belum dapat menjelaskan secara terperinci soal pembegalan yang menewaskan pengendara ojol itu.

Dia hanya menyebutkan bahwa informasi lebih lanjut terkait kasus tersebut akan disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan.

"Untuk lebih jelasnya nanti dari Kabid Humas Polda Metro Jaya saja ya," kata Sam.

Aksi perampokan berujung maut juga pernah terjadi di kawasan Kemayoran pada 22 Oktober 2021 dini hari.

Baca juga: Jeff Smith Mengaku Konsumsi Narkoba agar Fokus dan Tak Mudah Lelah Saat Bekerja

Seorang karyawan Basarnas berinisial MN (22) tewas dibacok kawanan begal saat berada di depan kantornya yang berada di Jalan Angkasa, Kemayoran.

Korban saat itu tengah menunggu ojol di pinggir jalan bersama pacarnya.

Tiba-tiba datang empat orang dengan menggunakan dua sepeda motor, lalu dua orang turun dari motor sambil menenteng senjata tajam.

Pelaku menuduh korban telah memukul adiknya lalu membacok korban. Pelaku kemudian merampas ponsel korban. Korban dirawat ke rumah sakit tetapi nyawanya tidak tertolong.

Polisi kemudian menangkap empat pelaku di tempat berbeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com