JAKARTA, KOMPAS.com - Perhatian masyarakat lagi-lagi tertuju pada proyek sumur resapan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang ambles dan membahayakan keselamatan pengguna jalan.
Kali ini, lokasi sumur resapan yang ambles terletak di tengah jalan di kawasan Bona Indah, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Insiden amblesnya sumur resapan tersebut “memakan korban”, yakni mobil milik Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Solidaritas Indonesia (DPP PSI) Isyana Bagoes Oka.
Menurut keterangan Isyana, saat itu, Rabu (8/12/2021), mobilnya tengah dikendarai sang sopir yang baru selesai makan siang.
Mobil yang melaju dengan kecepatan sedang itu tiba-tiba terperosok ke lobang di jalan di kawasan Bona Indah. Sebelumnya lobang itu tertutup rapi oleh aspal.
Baca juga: Sumur Resapan, Proyek “Kejar Tayang” Anies yang Ancam Keselamatan Warga
Belakangan diketahui bahwa ternyata bagian jalan yang ambles itu merupakan sumur resapan.
“Setelah (sopir saya) makan siang, dia melintas dengan kecepatan rendah, tiba-tiba roda kanan belakang mobil ‘kejeblos’ proyek lubang peresapan air yang sudah selesai dikerjakan,” ujar Isyana kepada Kompas TV, Kamis (9/12/2021).
Isyana mengatakan, menurut penuturan sopirnya, tidak ada garis batas di sekitar sumur resapan yang menandai agar jalan belum bisa dilalui.
"Ini bisa terjadi pada siapa pun. Sebaiknya faktor kualitas dan keamanan diperhatikan betul dalam pengerjaan seperti ini. Jangan sampai ada korban dari pengendara yang melintas," imbuh Isyana.
Lurah Lebak Bulus Jaenudin mengatakan, ada sebuah mobil yang tampak bolak-balik melintasi jalan di kawasan Bona Indah sebelum jalan tersebut ambles.
“Sebetulnya jalan sepi, jalan kompleks. Ini baru dugaan, cuma anehnya kok mobil bolak-balik di situ. Itu (tahu) dari tukang yang mengerjakan (proyek sumur dan jalan),” kata Jaenudin, Kamis.
Baca juga: Ketua PSI Bantah Mobilnya Sengaja Bolak-Balik sebelum Terperosok di Sumur Resapan
Menurut Jaenudin, rupa mobil yang bolak-balik melintasi sumur resapan sama dengan kendaraan yang terperosok.
“Itu mungkin mobil yang sama. Saya juga makanya bingung, tapi saya tidak suudzon. Apa emang ada niat baik atau gimana kan saya juga bingung. Puter-puter gitu, bekasnya kelihatan banget di lubang itu. Yang lain enggak,” ucap Jaenudin.
Isyana, secara terpisah, langsung membantah tudingan tersebut.
“Buat apa driver saya bolak-balik di atas sumur resapan," ujarnya.
“Jalan itu bukan jalan buntu, tapi jalan cukup besar yang kini diportal. Seingat saya saat pandemi mulai diportal. Di belakang portal itu posisinya langsung terhubung Jl. Lebak Bulus I yang cukup ramai. Di belakang portal juga ada beberapa pedagang makanan yang berjualan di sana,” tutur Isyana.
Baca juga: Sumur Resapan di Lebak Bulus Jebol: Cor Masih Basah, Mobil Ketua PSI Jadi Korban
Sebelumnya, warga setempat bernama Arnold mengatakan, tutup sumur resapan yang berada di lingkungan Perumahan Bona Indah jebol saat dilintasi mobil pada Rabu siang.
"Saat itu ada mobil warga lewat, kemudian jeblos. Mereka (kontraktor) lupa meletakkan pembatas jagaan," kata Arnold.
"(Sopir) mobil itu habis beli makanan di pojok situ, lewat. Dia turun kemudian manuver kanan lewatin itu, ambrol," ucap Arnold.
Sejumlah warga kemudian mengevakuasi mobil yang terperosok ke dalam sumur resapan tersebut.
Arnold juga sempat mengunggah foto insiden tersebut di media sosialnya.
Tragedi : fakta setelah bak kolam resapan modular di Bona Indah Lebak Bulus jaksel @KotaJaksel @sudinsdajaksel ditutup aspal terjadi drama pada foto akibat kualitas pekerjaan dan pengawasan sembrono @DinasSDAJakarta @DKIJakarta @aniesbaswedan pic.twitter.com/4dZfud3Pkx
— Arnold Mamesah (@arnold5508) December 8, 2021
Baca juga: Mobil yang Terperosok Sumur Resapan di Bona Indah Milik Politisi PSI Isyana Bagoes Oka
Pihak kontraktor sumur resapan, PT Arvirotect Konstruksi Indonesia, mengatakan bahwa cor sumur resapan yang jebol di kawasan Bona Indah belum kering sepenuhnya.
"Baru masuk empat harian. Beton itu di Minggu siang, aspal itu baru selesai di hari Selasa. Karena beton itu kan ada usia, minimal 2 minggu," kata Project Manager PT Arvirotect Konstruksi Indonesia, Dedi Charles, Kamis.
Dedi mengakui, pada saat kejadian, di lokasi proyek tidak ada tanda pembatas proyek atau pemberitahuan. Sebab, pembatas tersebut diangkat sementara untuk mendokumentasikan proyek.
"Kemarin saat kami mau dokumentasi buat laporan pagi itu, (tanda pembatas proyek) yang kami sudah siapkan, kami pinggirkan dulu. Pagi kami clean, siang ada kendaraan melintas," kata Dedi.
Saat ini, pihaknya sudah memperbaiki jalan yang ambles tersebut.
(Penulis : Muhammad Isa Bustomi/ Editor : Nursita Sari)