Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paspor Palsu WN Iran Kuak Dugaan Operasi Intelijen Asing di Indonesia

Kompas.com - 10/12/2021, 13:56 WIB
Rindi Nuris Velarosdela

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Ghassem Saberi Gilchalan (49) ditangkap di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada akhir Mei 2021 lalu atas dugaan penggunaan paspor palsu.

Gilchalan dilaporkan baru tiba di Jakarta menggunakan maskapai Qatar Airways. Saat petugas memeriksa kelengkapan dokumen Gilchalan, petugas menemukan dua paspor berbeda di tas ranselnya.

Saat itu, Gilchalan memegang paspor Bulgaria bernomor 382509836. Dua paspor lainnya adalah paspor Bulgaria yang sudah kadaluarsa dan paspor Iran yang masih berlaku hingga 2023.

Baca juga: Berdasarkan CCTV, Warga Sebut Tak Ada Mobil Bolak-balik di Area Sumur Resapan Bona Indah Sebelum Jebol

Semua paspor tersebut menggunakan nama Ghassem Saberi Gilchalan.

Tak hanya itu, petugas juga mendapati sejumlah dokumen mencurigakan, seperti dokumen berbahasa persia, beberapa kartu bertuliskan anggota Persatuan Bekas Polis Malaysia, dan Skuad 69 PDRM.

Petugas juga meneukan 11 telepon seluler, satu tablet, satu pemutar musik, dua modem, dan beberapa kartu SIM lokal, ataupun luar negeri.

Saat itu, Gilchalan beralasan memiliki banyak ponsel karena ia harus menyimpan nomor HP dari berbagai negara.

"Saya punya teman di beberapa negara, saya harus menyimpan nomor-nomornya,” kata Kasat Reskrim Polresta Bandara Soekarno-Hatta Ajun Komisaris Rezha Rahandhi, September lalu, menirukan jawaban Gilchalan saat diinterogasi.

Polisi lalu memeriksa keaslian paspor Bulgaria dan paspor Iran milik Gilchalan. Kedubes Bulgaria di Jakarta menyatakan bahwa paspor milik Gilchalan adalah palsu.

Kedubes Bulgaria membantah Gilchalan adalah warga negara Bulgaria.

Baca juga: Anak Buah Anies Sebut Sumur Resapan Warisan Jokowi, Dulu Tak Masalah, Kenapa Kini Jadi Soal?

Sementara itu, Kedubes Iran di Jakarta mengaku bahwa Gilchalan adalah warga negara Iran.

 

Tim Kompas.id berusaha mengonfirmasi informasi terkait Gilchalan ke Kedubes Iran sejak Senin (29/11/2021). Namun, hingga Rabu (8/12/2021), belum ada konfirmasi resmi atas pertanyaan yang dikirim.

Gilchalan lantas ditahan atas dugaan penggunaan paspor palsu. Dia telah menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Tangerang.

Pada pertengahan September, Gilchalan divonis dua tahun penjara dan denda sebesar RP 100 juta.

Gilchalan berusaha mengajukan banding atas vonis tersebut. Namun, upaya bandingnya ditolak pada November lalu.

Baca juga: Dosen IPB Beberkan Efektivitas Sumur Resapan di Daerah Perkotaan

Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI Laksamana Muda (Purn) Soleman B Ponto mengatakan, sejumlah bukti seperti paspor palsu, belasan ponsel, foto pejabat, dan pindaian puluhan paspor biasanya berkaitan dengan tanker MT Horse mengindikasikan bagian dari operasi intelijen.

Bagi seorang wisatawan, koleksi belasan ponsel tergolong tidak wajar. Namun, bagi seorang agen intelijen, itu hal biasa dalam beroperasi.

Dihubungi terpisah, Direktur Tindak Pidana Umum Badan Reserse Kriminal Polri Brigadir Jenderal (Pol) Andi Rian mengatakan, belum ada kasus terkait dugaan operasi intelijen oleh Gilchalan yang ditangani Kepolisian.

Namun, ia mengakui informasi soal Gilchalan sudah sempat didiskusikan.

"Baru sebatas diskusi. Belum kelihatan unsur pidana," katanya.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul "Paspor Palsu Kuak Operasi Intelijen Asing".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com