Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Rencana Rombak Direksi Transjakarta, Wagub DKI: Tunggu Rekomendasi KNKT

Kompas.com - 10/12/2021, 13:59 WIB
Vitorio Mantalean,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjawab desakan digantinya direksi PT Transjakarta, menyusul maraknya kecelakaan bus pada tahun ini.

Desakan ini disampaikan oleh ragam pihak, mulai dari sebagian anggota Komisi B DPRD yang bermitra dengan Dinas Perhubungan, hingga beberapa analis transportasi.

Riza mengaku, pihaknya tak ingin mendahului audit dan investigasi terhadap PT Transjakarta yang saat ini sedang dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Kita tunggulah. Saya tidak ingin mendahului (KNKT). Nanti kita tunggu," ucap Riza kepada wartawan, Jumat (10/12/2021).

Baca juga: Wagub DKI: Rekomendasi KNKT Jadi Dasar Perbaikan Transjakarta

"Semua rekrutmen direksi BUMD itu ada tahapan dan ada prosesnya. Tidak ujug-ujug ditunjuk. Ada tahapannya, ada prosesnya, sampai seseorang dilantik, ada wawancara, interview, proses, dsb. Jadi prosesnya panjang, tidak sekadar tunjuk begitu saja," jelasnya.

Riza menyoroti kemungkinan faktor manusia di balik maraknya kecelakaan bus transjakarta tahun ini, hal yang juga disoroti oleh KNKT.

Data PT Transjakarta dalam rapat dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta, Senin lalu, menyebutkan ada 502 kecelakaan yang melibatkan bus mereka dalam kurun Januari-Oktober 2021.

Baca juga: Polisi: Ada 14 Kecelakaan Bus Transjakarta dalam 2 Bulan, Paling Banyak akibat Kelalaian Sopir

Dari data itu, terungkap bahwa paling banyak kecelakaan disebabkan oleh bus yang menabrak.

"Memang mengendarai bus transjakarta itu berbeda, karena jalannya lurus, ada pembatas kiri-kanan, bosan, dia (sopir) capek dan mengantuk," tutur Riza.

"Jadi perlu ada pola dan treatment yang lebih baik, berbeda dengan bus umum lain. Ada wilayah (kewenangan) Transjakarta dan mana yang menjadi wilayah operator kalau dalam rangka rekrutmen sopir. itu juga menjadi bahasan," tambah politikus Gerindra itu.

KNKT menargetkan bahwa audit ini bakal berlangsung selama dua pekan.

Baca juga: Suara Sopir Bus Transjakarta: Kerja hingga Dini Hari, Kadang Hanya Tidur 2 Jam

Plt Ketua Sub Komite Lalu Lintas dan Angkutan Jalan KNKT Ahmad Wildan mengungkapkan, KNKT dan PT Transjakarta sudah sepakat untuk mendiskusikan dan mencari ruang perbaikan dalam empat aspek, yakni terkait organisasi dan manajemen, kesiapan awak, kelaikan kendaraan, dan pemetaan bahaya (route hazard mapping).

"Organisasi dan manajemen tadi barangkali mungkin perlu ditambah satu direktorat misalkan, mungkin, kita tidak tahu. Tadi sudah kita sampaikan ke Pak Dirut, kita ingin overview dari Dirut sampai supervisor, kira-kira seperti apa jobdesk, dan rencana operasionalnya seperti apa, ini yang harua kita bedah satu-satu," jelas Wildan, Selasa (7/9/2021).

"Kami janji dalam dua minggu kita akan sampaikan, kira-kira empat area tadi seperti apa, nanti perbaikannya seperti apa, jadi jangan melebar dulu. Ada empat area dan jangan tanya detail dulu," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com