JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah mengatakan, lima pencuri WN, HS, BG, AR, dan AA yang beraksi dengan mengaku sebagai petugas PLN merupakan residivis kasus yang sama.
Para pelaku baru keluar tiga tahun lalu dan kembali beraksi di tiga titik kawasan Jakarta Selatan sepanjang September-Oktober 2021.
"Bahwa pelaku pernah dihukum dengan peristiwa serupa 3 tahun lalu. Mereka spesialis dan kambuhan," ujar Azis di Polres Jakarta Selatan, Jumat (10/12/2021).
Baca juga: Polisi Tangkap 5 Pencuri yang Mengaku Petugas PLN di Jaksel
Para pelaku merupakan komplotan yang selalu bersama setiap kali beraksi melakukan pencurian dengan modus mengaku sebagai petugas PLN kepada korbannya.
"Satu komplotan berjumlah lima orang. Untuk jumlah nanti akan bertambah," kata Azis.
Azis mengimbau kepada masyarakat untuk waspada apabila kedatangan orang yang tidak dikenal dengan mengaku pegawai dari salah satu perusahaan atau dinas.
Baca juga: 5 Pencuri yang Mengaku Petugas PLN Gasak Uang dan Berlian Senilai Rp 1 Miliar Lebih
Dia meminta kapada masyarakat untuk selalu menanyakan keperluan mengecek identitas orang yang bertamu ke rumah.
"Kemudian kalau sudah dilakukan simpan nomor telepon darurat baik polisi kepala lingkungan atau kerabat lainnya yg bisa berikan pertolongan scara cepat," kata Azis.
Azis sebelumnya menyatakan, para pelaku mengaku sebagai petugas PLN untuk memudahkan aksi pencurian.
Semula para pelaku memetakan sejumlah rumah yang dihuni oleh orang yang dianggap lemah dan memiliki banyak barang berharga.
"Mereka mengaku sebagai pegawai dari perushaaan listrik negara pada calon korbannya. Pada korban mereka mengaku ada hal perlu dibenahi di bidang listrik sehingga pemilik rumah harus kerja sama untuk keluar rumah," ujar Azis.
Setelah pemilik rumah dan penghuni lain keluar, para pelaku mulai beraksi dengan lebih dahulu berpura-pura mengecek aliran listrik.
Mereka menunggu pemilik rumah yang berada di luar lengah untuk mengambil barang berharga yang sudah ditemui.
"Disitu komplotan beraksi mencari properti seperti jam, perhiasan, uang, dan berangkas. Kita komolotan yang ada di dalam mendapati barang berharga kemudian memberi tahu pelaku lain yang di luar bahwa pekerjaan sudah selesai," kata Azis.
Saat itu para pelaku pergi. Sementara pemilik rumah yang masuk setelah para pelaku beraksi baru menyadari barang berharga telah hilang dicuri pelaku.