Alat tersebut digunakan untuk menyedot air dari lubang yang digalinya di dalam sel.
Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan memburu Changpan sampai akhirnya narapidana ini terdeteksi berada di kawasan Tenjo, Bogor.
Kepolisian menduga Changpan berupaya menghilangkan jejak dengan bersembunyi ke dalam hutan di kawasan Tenjo.
Berdasarkan keterangan saksi, Changpan sempat singgah untuk membeli rokok setelah kabur lewat lubang gorong-gorong.
Kemudian, terpidana mati itu pulang ke rumahnya di kawasan Tenjo untuk menemui sang istri. Polisi memeriksa istri dan keluarga Changpan secara intensif.
"Karena memang jeda waktu dia melarikan diri sekitar 4-5 jam itu dia sudah sampai di kediamannya di daerah Tenjo, Bogor, Jawa Barat, sana," kata Yusri.
Baca juga: Ditanya soal Kronologi Napi Kabur, Kalapas Tangerang: Nanti Dijelaskan kalau Sudah Tertangkap
Setelah melakukan penyelidikan beberapa pekan, polisi akhirnya mendapat informasi mengenai keberadaan Changpan.
Changpan ditemukan di sebuah pabrik pembakaran ban di kawasan hutan dalam kondisi tidak bernyawa akibat gantung diri.
"Kami temukan yang bersangkutan dalam keadaan bunuh diri," ujar Yusri, 17 Oktober 2020.
Setelah lebih dari setahun, ada lagi narapidana yang kabur dari Lapas Tangerang.
Kabag Humas Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Rika Aprianti berujar, narapidana berinisial A kabur pada Rabu pekan lalu.
Kepala Kantor Wilayah Kemenhumham Banten Agus Toyib mengatakan, A tidak kabur dengan cara melompat dari dalam lapas, melainkan melalui tempat cucian mobil.
"Jadi bukan kabur dari dalam, lompat tembok," ungkap Agus kepada awak media, Senin (13/12/2021).
"Jadi keluar di pencucian mobil, lari, gitu," sambung dia.
Baca juga: Napi Narkoba Lapas Tangerang Kabur Lewat Tempat Cuci Mobil, Lolos dari Pengawasan Petugas
Lokasi pencucian mobil tersebut berada tepat di depan Lapas Kelas I Tangerang. Pencucian mobil itu dikelola oleh lapas tersebut.