Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Populer Megapolitan] Polisi Omeli Korban Pencurian | Youtube Anies Baswedan

Kompas.com - 14/12/2021, 05:59 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang Senin (13/12/2021) kemarin, berita populer di kanal Megapolitan Kompas.com didominasi oleh peristiwa pencurian di Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur.  Namun bukan kejadian pencurian itu yang menarik perhatian publik.

Para menyorot berita ini karena oknum polisi justru mengomeli korban saat melaporkan kejahatan yang dialami ke polsek Pulogadung.

Berita populer lainnya datang dari Balai Kota DKI Jakarta. Gubernur Anies Baswedan membuat kanal Youtube yang dikaitkan dengan upayanya untuk maju pilpres 2021.

1. Korban Pencurian di Rawamangun Lapor ke Polsek, Diomeli dan Tak Ditanggapi Serius

Meta Kumala (32), menjadi korban pencurian di Jalan Sunan Sedayu, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Selasa (7/12/2021) lalu.

Saat itu, Meta mengendarai mobil menuju rumahnya sepulang bekerja. Beberapa meter kemudian, ada motor yang mengikutinya.

Hal itu terjadi dua kali. Pertama, seseorang mengetuk spion mobil Meta. Selanjutnya, giliran kaca mobil Meta yang diketuk.

"Orangnya sambil ngomong, 'itu bahayain orang'," ucap Meta.

Karena penasaran, Meta pun turun dan mengecek mobilnya. Namun, saat Meta turun,  seseorang membuka pintu mobil bagian kiri dan mengambil tasnya.

Meta kehilangan tas yang berisi kartu ATM, KTP, kartu kredit, hingga kunci mobil. Selain itu, uangnya senilai Rp 7 juta ikut raib.

Pada malam itu juga, Meta melaporkan bahwa dirinya menjadi korban pencurian. Ia melapor ke Kepolisian Sektor Pulogadung.

"Saya nyebut lah ada lima ATM (yang hilang). Terus salah satu polisi itu berucap, enggak enak nadanya," ujar Meta.

"Dia bilang, 'Ngapain sih ibu punya ATM banyak-banyak? Kalau gini kan jadi repot. Percuma kalau dicari juga pelakunya. Memang ibu enggak tahu adminnya itu mahal?'," ucap Meta menirukan omongan polisi tersebut.

Baca selengkapnya di sini.

2. Awalnya Meremehkan, Polisi Baru Tangani Serius Pencurian di Jaktim Setelah Unggahan Viral

Merasa kecewa dengan kinerja kepolisian, akhirnya Meta pun mengungkapkan kejadian yang ia alami ke akun media sosial Instagram-nya, kumalameta.

Lewat unggahan itu, ia menceritakan kronologi kejadian pencurian tersebut dan bagaimana ia diomeli saat melapor ke kantor polisi.

Meta juga turut mengunggah video kamera closed-circuit television (CCTV) yang merekam detik-detik saat ia menjadi korban kejahatan jalanan.

 

 

Setelah unggahan Meta itu viral, kepolisian pun baru menanggapinya secara serius.

 

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Jakarta Timur Komisaris Besar Erwin Kurniawan memastikan bahwa laporan korban saat ini sedang ditangani oleh Polsek Pulo Gadung.

Menurut Erwin, Kapolsek Pulo Gadung juga telah menyampaikan permohonan maafnya kepada korban atas kejadian yang dilakukan oleh anggotanya.

"Kapolsek-nya langsung merespons. Sebagai jawaban bahwa kami tidak antikritik, apabila anggota yang salah, maka kami akan segera minta maaf dan memperbaiki kesalahan tersebut, serta memproses oknum anggota yang melakukan kesalahan," jelas dia.

 

Baca selengkapnya di sini.

3Anggota Polsek Diperiksa Propam Usai Tak Tanggapi Serius Laporan Pencurian di Rawamangun

Kini oknum Polsek Pulogadung itu tengah menjalani pemeriksaan dari divisi Propam Polda Metro Jaya atas kelakuannya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Endra Zulpan mengatakan, anggota polisi yang memarahi korban pencurian di Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, bernama Aipda Rudi Panjaitan.

Rudi merupakan anggota Reserse Kriminal Polsek Pulogadung. Atas kelakuannya, Rudi kini dimutasi ke Polres Jakarta Timur.

"Sudah dimutasikan di Polres Jakarta Timur. Kan jabatannya Unit Serse Pulogadung, kemudian dipindahkan ke Polres Jaktim, nonjob, jadi Basium atau Bintara Seksi Umum itu dalam rangka pembinaan," kata Zulpan, Senin (13/12/2021).

Terpisah, Kapolres Jakarta Timur Komisaris Besar Erwin Kurniawan mengatakan, Rudi terancam dipindahkan ke luar Polda Metro Jaya.

"Untuk tadi juga Kapolda sudah memberikan arahan terkait usulan untuk hukumannya adalah disiplin, dipindahkan atau mutasi, tour of area, jadi keluar dari Polda Metro Jaya. Nanti di Polda mana pun itu, nanti secara berjenjang melalui Polda kemudian ke Mabes Polri," ucap Erwin.

Baca selengkapnya di sini dan di sini.

4. Anies Buat Tayangan YouTube, Anggota DPRD: Selama Terima Gaji Gubernur, Fokus ke Jakarta Saja

Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan fokus menjalankan program yang dia buat untuk Ibu Kota, bukan justru membuat program YouTube dengan judul "Dari Pendopo" yang dinilai sarat politik untuk persiapan Pemilu 2024.

"Selama masih menerima gaji sebagai Gubernur, sebaiknya fokus ke DKI saja!" kata Gilbert dalam pesan singkat, Senin (13/12/2021).

Politikus PDI-P ini menilai, alasan Anies membuat program YouTube juga tidak relevan. Sebab, sosialisasi program Pemprov DKI Jakarta sebaiknya dilakukan menggunakan kanal resmi Pemprov DKI.

"Kalau kebijakan pemerintahan dan hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan (sebagai Gubernur), sebaiknya lewat saluran resmi, kalau tidak lewat saluran resmi artinya ada tujuan lain yang hendak dicapai," kata dia.

Anies, kata Gilbert, seperti malu-malu menyatakan hendak membuat program "Dari Pendopo" sebagai modal pencalonan presiden pada 2024.

Baca selengkapnya di sini.

5. Butuh Kajian Panjang, Penentuan Sirkuit Formula E Berpotensi Diundur

Ketua Pelaksana Jakarta E-Prix 2022 Ahmad Sahroni mengatakan, ada potensi penentuan sirkuit Formula E kembali diundur.

Dia menyebut, penentuan sirkuit yang semula ditargetkan Desember 2021 bisa saja diundur menjadi Januari 2022.

"Bisa demikian (sesuai jadwal Desember 2021) bisa (juga) Januari (2022), karena agak panjang dikajinya," kata Sahroni saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (13/12/2021).

Potensi pengunduran penetapan sirkuit, kata Sahroni, dikarenakan kajian yang mendalam dari pihak Formula E Operation dan Federasi Otomotif Internasional (FIA). Saat ini, panitia pelaksana Formula E di Jakarta tinggal menunggu hasil kajian yang saat ini dikaji.

"Menunggu hasil dari FIA dan FEO kami" tutur dia.

Baca selengkapnya di sini.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com