JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian di wilayah Polda Metro Jaya sedang gencar-gencarnya menindak sejumlah organisasi massa yang melawan hukum.
Setelah menertibkan atribut dan gardu ormas, kini polisi juga mulai mengambil alih aset negara yang selama ini dikuasai oleh ormas.
Catatan Kompas.com, langkah kepolisian menindak ormas ini berawal dari kelakuan para anggota ormas yang kerap membuat keributan.
Baca juga: Selidiki Tewasnya Anggota FBR Joglo, Polisi: Pemeriksaan Saksi Tanpa Bawa Nama Ormas
Misalnya Ormas Pemuda Pancasila (PP) dan Forum Betawi Rempug (FBR) pernah terlibat bentrok di Ciledug, Kota Tangerang, Banten, pada 19 November 2021 lalu.
Bentrokan bermula ketika saat salah satu ormas merayakan ulang tahun seseorang dengan cara konvoi di jalan.
Dalam konvoi itu, ormas tersebut bertemu dengan ormas lain lalu terjadi percekcokan mulut yang berujung pada bentrok. Akibatnya, tiga orang menderita luka-luka.
Polisi kemudian menetapkan tujuh tersangka yang terlibat dalam bentrokan tersebut. Dari tujuh tersangka, tiga orang di antaranya dinyatakan positif narkoba.
Baca juga: Saat Ormas Pemuda Pancasila Depok Geruduk Gedung DPRD, Tuntut Junimart Dipecat
Selain itu, sejumlah anggota ormas Pemuda Pancasila juga terlibat pengeroyokan terhadap polisi saat aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, pada 25 November 2021. Polisi kemudian menetapkan 6 anggota ormas sebagai tersangka.
Sindiran Jokowi
Baru-baru ini, Presiden Joko Widodo juga menyindir Polri terkait ormas yang kerap melanggar hukum. Jokowi menyentil polisi yang malah sowan ke pimpinan ormas yang kerap membuat keributan.
Kepala Negara meminta agar ketegasan dan kewibawaan tidak hilang dari Polri.
"Ketegasan itu juga jangan hilang dari Polri. Kewibawaan juga jangan hilang dari Polri. Saya sudah lama sekali ingin menyampaikan, ada kapolda baru, ada kapolres baru, malah datang kepada sesepuhnya ormas yang sering membuat keributan," ujar Jokowi.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan arahan kepada para Kepala Satuan Kerja di Badung, Bali, yang disiarkan secara virtual melalui YouTube Sekretariat Presiden, 3 Desember 2021.
Baca juga: Teguran Jokowi yang Bikin Polisi Gerak Cepat, dari Masalah Pinjol hingga Ormas
"Bener ini? (Lalu) saya tanya ke kapolres. Kenapa bapak melakukan ini? (Dijawab) supaya kotanya kondusif. Tapi apakah cara itu betul? Hati-hati jangan menggadaikan kewibawaan dengan sowan kepada pelanggar hukum," tegasnya.
Menanggapi pernyataan Jokowi itu, Polda Metro Jaya merasa tidak perlu untuk bertemu dengan ormas dalam rangka penegakan hukum. Polda Metro justru menyatakan akan menindak tegas ormas yang melanggar hukum tanpa pandang bulu.