JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyampaikan duka cita atas kepergian politisi PPP Abraham Lunggana alias Haji Lulung, Selasa (14/12/2021).
Mantan Ketua DPRD DKI Jakarta di era Jokowi-Ahok itu meninggal dunia karena penyakit jantung yang dideritanya
"Turut berduka cita. Semoga arwah almahum diterima di sisi Allah," ujar Ahok kepada Kompas.com.
Semasa hidupnya, Lulung dan Ahok sempat menarik perhatian publik karena keduanya berseteru tentang masalah pengadaan uninterruptible power supply (UPS).
Perseteruan ini bahkan bergulir hingga ke ranah hukum dan penetapan beberapa tersangka.
Baca juga: Jenazah Haji Lulung Dibawa ke Rumah Duka di Rawa Belong dan Akan Dimakamkan di TPU Karet Bivak
Lulung Lunggana meninggal dunia setelah mengalami sakit jantung.
Sebelumnya, Lulung dikabarkan harus menjalani perawatan intensif di RS Harapan Kita, Jakarta, akibat penyakit jantung.
"Sekarang masih di rumah sakit, di ICU," kata Ketua Majelis Adat Badan Musyawarah (Bamus) Betawi Nuri Thahir ketika dihubungi Kompas.com pada Jumat (3/12/2021).
"Sudah 10 hari kali ya (dirawat di RS Harapan Kita)," tambahnya.
Haji Lulung juga dikabarkan mengalami serangan jantung berulang pada Kamis (2/12/2021) malam.
Baca juga: Asul-usul Panggilan Haji Lulung untuk Abraham Lunggana yang Memiliki Jiwa Penolong
Sebelum meninggal, Lulung mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Jantung Harapan Kita akibat sakit jantung yang dideritanya.
Lulung dirawat di RS Harapan Kita terhitung sejak 24 November lalu karena mengalami serangan jantung.
Pihak RS menyebut bahwa Lulung mulanya datang ke rumah sakit dalam keadaan sadar.
"Kondisinya memang datang dengan keluhan tidak nyaman, sesak di dada, karena ya serangan jantung," kata Kepala Bidang Pelayanan Medik RS Harapan Kita, Isman Firdaus, ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (3/12/2021) lalu.
Setelah dirawat di RS, kondisi kesehatan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah PPP DKI Jakarta itu terus mengalami penurunan.
Lulung bahkan sempat mengalami serangan jantung berulang pada 2 Desember lalu.
"Hasil serangan jantung berulang, beliau masih belum stabil," tambah Isman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.