Salah satu orangtua murid di SDN Pegangsaan Dua 07, yaitu Ria Siti Maryam mengaku tidak merasa khawatir dengan adanya vaksinasi Covid-19 bagi anak-anak.
"Ini hal yang baik dan sudah ditunggu-tunggu sejak adanya vaksinasi bagi usia 12 tahun ke atas. Apalagi setelah mendengar vaksin Sinovac yang akan digunakan dan itu membuat saya semakin tidak khawatir," ujar dia.
Dengan vaksinasi COVID-19, Ria berharap anak-anak akan terlindungi dari risiko penularan Covid-19.
Baca juga: Anies: Orangtua Segera Ajak Anak 6-11 Tahun Ikut Vaksinasi Covid-19
"Anak sudah divaksinasi membuat saya merasa lega karena terlindungi. Semoga dengan adanya vaksinasi Covid-19 dapat berpengaruh pada penurunan angka penularan Covid-19," katanya.
Salah satu anak, Evan (9), mengaku tidak takut dengan jarum suntik meski memang menurutnya disuntik itu agak sakit.
"Senang habis divaksin, enggak takut, cuma sakit sedikit," kata Evan sambil memegangi lengannya yang baru saja disuntik vaksin Sinovac tersebut.
Ibu Evan, Aditya mengatakan antusias mengantar Evan disuntik vaksin sebagai upaya agar anaknya itu bisa terhindar dari penularan Covid-19 saat mengikuti pembelajaran tatap muka.
"Anak-anak kelas I sampai kelas VI kan sudah boleh masuk sekolah, jadi kalau ada vaksinasi ini kan buat jaga-jaga mereka biar enggak sakit," kata Aditya.
Sebelum melaksanakan vaksinasi, para siswa hanya diminta mengisi formulir dengan data pribadi dan juga menunjukkan Kartu Identitas Anak.
Kartu identitas anak (KIA) adalah kartu resmi anak sebagai bukti dirinya berusia kurang dari 17 tahun yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).
Selanjutnya, anak-anak tersebut dicek tekanan darahnya menggunakan tensi meter oleh petugas Puskesmas kecamatan setempat. Jika aman, maka dilanjutkan ke proses berikutnya.
Eksekusi suntikan dilaksanakan di ruang Unit Kesehatan Siswa (UKS). Terdapat dua buah meja suntik dan juga ruang menunggu untuk melihat Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI).
Sejak pukul 08.00 hingga 10.30 WIB m, pelaksanaan vaksinasi anak berjalan lancar tanpa ditemukan kejadian yang tidak diinginkan.
Untuk peserta vaksinasi juga disediakan layanan tes usap antigen gratis di lingkungan sekolah. Sejumlah ibu mendampingi anaknya melaksanakan tes usap antigen tersebut.
Baca juga: Usai Vaksinasi Covid-19 Anak 6-11 Tahun, Pemkot Tangerang Hendak Gelar PTM 4 Kali Sepekan
Di lokasi parkir depan pintu gerbang sekolah juga terdapat kode batang (barcode) yang bisa dipindai menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara Yudi Dimyati mengatakan adanya kode batang (barcode) PeduliLindungi itu untuk memastikan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah yang sudah mulai digelar, tetap aman dan terkendali dari penularan Covid-19.
Status vaksinasi pun akan terlihat di aplikasi tersebut. Jadi kalau belum vaksin, tidak bisa masuk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.