TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Tiga siswi SMK yang sempat menjalani pelatihan kerja lapangan (PKL) di kantor Kelurahan Jombang, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, menjadi korban pelecehan seksual.
Dua di antaranya berusia 16 tahun dan satu korban berusia 17 tahun. Ketiganya merupakan murid di sekolah yang sama.
Pelecehan itu diduga dilakukan oleh salah satu pegawai di Kelurahan Jombang yang statusnya masih belum diketahui apakah pelaku merupakan aparatur sipil negara (ASN) atau non-ASN.
Kepala Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota (P2TP2A) Tangerang Selatan Tri Purwanto berujar, pihak sekolah ketiga korban itu sempat melakukan pertemuan untuk membahas kasus tersebut.
Namun, pertemuan itu tak hanya dihadiri oleh pihak sekolah dan para korban.
Orang yang diduga pelaku pelecehan seksual itu turut diajak dalam pertemuan tersebut.
"Sebelumnya ada pertemuan oleh pihak sekolah, siswa, pelaku, pihak kelurahan (Jombang) juga ada," tutur Tri dalam rekaman suara, Rabu (15/12/2021).
"Kita sayangkan kenapa itu dipertemukan gitu. Itu kan harusnya enggak boleh dipertemukan antara pelaku dengan korban. Traumalah itu," sambungnya.
Baca juga: Pemuka Agama di Tangerang yang Lecehkan 2 Muridnya Akan Dijemput Paksa jika Mangkir
Dalam pertemuan tersebut, P2TP2A Tangsel turut hadir.
Heran dengan kehadiran pelaku di tengah-tengah pertemuan, pihaknya langsung mengambil alih kasus pelecehan seksual itu.
"Saya kaget waktu saya ke sana, pelaku juga ada di sana. Makanya, saya enggak terlalu banyak di sana. Kita hanya informasikan undang-undang dan sanksinya ya sudah kita arahkan ke P2TP2A," urai Tri.
Di sisi lain, Tri mengungkapkan bahwa kondisi fisik ketiga korban saat ini dalam keadaan baik-baik saja.
Namun, dia tak mengetahui kondisi psikis para korban saat ini.
"Baik-baik saja kalau fisik. Kalau bukan fisik, kita enggak tahu," ucapnya.
Baca juga: Imbas Napi Kabur, 10 Pejabat Lapas Kelas I Tangerang Dimutasi
Tri menyebutkan, ketiga korban untuk sementara ini diliburkan dari aktivitas bersekolahnya.