Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nia Ramadhani Mengaku 5 Kali Konsumsi Sabu sejak April 2021 hingga Ditangkap

Kompas.com - 16/12/2021, 15:21 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Artis Nia Ramadhani mengaku telah mengonsumsi sabu sekitar empat hingga lima kali sejak April hingga ditangkap pada Juli 2021.

Hal itu diungkapkan Nia dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (16/12/2021).

Saat itu Nia menjawab pertanyaan majelis hakim mengenai jumlah konsumsi sabu sejak sekitar empat bulan sebelum dia ditangkap.

"Lebih dari tiga kali. Saya tidak tahu pasti, mungkin empat atau lima kali (menggunakan)," ujar Nia.

"Sampai bulan-bulan Juli sekitar empat bulan, setiap kali saya sedih, terpuruk, dan ada permasalahan, pikiran saya ke sana (konsumsi sabu)," kata Nia.

Baca juga: Jalani Sidang Kasus Narkoba, Nia Ramadhani Menangis Saat Ingat Anak

Namun, Nia tak mengingat interval waktu pemakaian sabu. Sebab, jaraknya berbeda-beda.

"Ada yang satu bulan sekali, ada yang satu bulan dua kali," kata Nia.

Sebelum membeberkan mengenai jumlah pemakaian sabu, Nia menjelaskan awal mula mengenal dan mengonsumsi barang haram tersebut.

Nia mengaku mulai mengonsumsi sabu saat mengingat mendiang sang ayah.

"Di awal tahun 2014 itu bapak saya meninggal, dari saat itu dan saya baru mengenal dia (sosok ayah) tiga tahun belakangan. Sampai April 2021 belum pernah cerita sama orang. Benar-benar kehilangan," kata Nia.

Baca juga: Cerita Nia Ramadhani Gunakan Sabu, Berawal dari Lihat Teman hingga Terpukul karena Sang Ayah Meninggal

"Dan April 2021 saya lagi pengin hadiah ulang tahun dari bapak saya, tapi tidak ada cara lagi dari dia," ucap Nia.

Di tengah kesedihan itu, Nia mengingat perkataan salah satu teman di masa lalu mengenai sabu. Saat itulah Nia meminta sang sopir, Zen, untuk mencari barang haram itu.

"Tapi saya bahwa ada satu cara, kalau kita pakai, capek bisa jadi kuat, dari sedih bisa jadi happy," kata Nia.

Majelis hakim pun menanyakan kepada Nia siapa teman yang mengenalkannya pada sabu. Nia pun menjawab mengenal sabu dari rekan sesama artis saat dia masih aktif syuting pada 2006 atau sebelum menikah.

"Di perkumpulan syuting saya. Iya (artis) pergaulan saya saat tahun 2006. Saat saya syuting sinetron ada yang makai seperti itu," kata Nia.

Baca juga: Dalam Sidang, Sopir Mengaku Diminta Beli Sabu oleh Nia Ramadhani dari Pemasok

"Saat saya menikah tahun 2010," sambung Nia saat ditanya majelis hakim soal waktu berhenti syuting.

Nia Ramadhani dan suaminya, Ardi Bakrie, ditangkap polisi terkait penyalahgunaan narkoba. Mereka ditangkap di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Juli 2021.

Selain Nia dan Ardi, polisi juga menangkap sopir pribadi keduanya, Zen Vivanto. Polisi menyita narkoba jenis sabu seberat 0,78 gram beserta bong (alat pengisap sabu).

Penyalahgunaan narkoba Nia dan Ardi terbongkar setelah polisi menggeledah Zen Vivanto. Zen Vivanto kemudian menunjukkan bahwa pemilik sabu adalah atasannya, Nia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Kondisi Jasad Perempuan di Pulau Pari Sudah Membusuk, Ada Luka di Dada dan Leher

Megapolitan
Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar

Megapolitan
Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com