JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah juru parkir (jukir) liar kerap berada di minimarket yang merupakan salah satu tempat masyarakat berbelanja kebutuhan atau transaksi lain.
Namun, keberadaan jukir liar di sana dikeluhkan warga karena dinilai kerap membuat resah. Jukir liar disebut hanya muncul saat warga selesai berbelanja.
Salah satu warga yang mengeluh yakni Sihol. Pria berusia 26 tahun itu mengaku selalu mengeluarkan uang parkir Rp 2.000 setelah berbelanja di minimarket, meski dalam waktu yang sebentar.
"Saya resah itu karena saya kalau (belanja) ke minimarket itu tidak sampai 5 menit dan itu harus mengeluarkan biaya parkir Rp 2.000," kata Sihol, Kamis (16/12/2021).
Menurut Sihol, dalam satu hari, dia dapat singgah dua hingga tiga kali ke minimarket dengan berbagai keperluan.
Setiap kali tiba di minimarket, pria asal Medan itu mengaku tidak pernah melihat sosok juru parkir yang mengatur kendaraan. Juru parkir itu disebut muncul saat kendaraan keluar.
"Jadi saya masuk, saya yang memarkirkan motor. Begitu keluar, baru mereka pura-pura narik motor saya," kata Sihol.
"Saya sehari bisa tiga kali ke minimarket, kadang jajan atau kebutuhan lain. Dan itu tidak sampai 5 menit. Kalau 3 kali sehari, satu minggu itu udah berapa yang saya keluarkan," kata Sihol.
Baca juga: YLKI Berharap Parkir Gratis di Minimarket Bisa Direalisasikan di Lapangan
Warga lainnya, Rian Fauzi, juga mengeluhkan hal yang sama. Bahkan, Rian terkadang mengurungkan niat ke minimarket apabila ada juru parkir liar.
"Kadang kalau mau ambil uang, saya mending ke ATM langsung yang ada di bank atau minimarket yang tidak ada tukang parkir," kata Rian.
Rian sendiri mengaku biasa mengakali agar tidak bayar parkir ke jukir liar dengan berpura-pura tidak melihat.
"Atau kalau dia lagi ngeluarin motor atau parkiri mobil lain, di situ saya keluarin motor. Kadang pernah pura-pura tidak melihat, saya lihat di spion diliatin aja sama tukang parkir," kata Rian.
Diketahui, baru-baru ini seorang juru parkir minimarket terlibat cekcok dengan konsumen karena persoalan bayar parkir yang menggunakan uang receh.
Hal itu dialami olah seorang perempuan bernama Mentari Dwi di salah satu minimarket kawasan Jalan Serdang Raya, Nomor 7 RT 009, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (15/12/2021).
"Saya dicaci maki dengan kata-kata kasar, dengan menyebut alat kelamin pria, terus dia nyaris mau pukul dan narik motor saya," kata Mentari saat dihubungi, Kamis.