JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan lahan kosong di Ibu Kota menjadi salah satu lokasi yang sering dimanfaatkan warga untuk dijadikan tempat parkir.
Keterbatasan area parkir di area Ibu Kota membuat sedikit pun lahan kosong kerap dimanfaatkan untuk menjadi lokasi parkir.
Apalagi jika lokasinya berada di tempat yang dekat dengan keramaian seperti mall atau perkantoran.
Baca juga: Manajemen Alfamart: Kami Inginnya Parkir di Minimarket Gratis karena Sudah Bayar ke Pemda
Zakaria (34) adalah salah satu penjaga parkir di area dekat sebuah mall dan perkantoran di kawasan Kebon Kacang, Jakarta Pusat.
Dengan upah harian Rp 100.000, dia bersama lima orang lainnya bergantian menjaga parkir di lokasi tersebut selama 12 jam sehari.
"Ada enam orang yang jaga, koordinatornya ada dua orang. Warga sini semua, yang punya pun bukan ormas, memang warga sini," ujar Zakaria saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat (17/12/2021).
Meski bukan lokasi yang luas seperti lapangan atau lahan kosong, tetapi area parkir yang digunakan dapat menampung banyak kendaraan roda dua.
Tempat parkirnya adalah bangunan tak terpakai yang ada di wilayah tersebut.
Baca juga: Ganjil Genap Depok Dihentikan, Polisi Akan Tertibkan Parkir Liar untuk Atasi Kemacetan di Margonda
Zakaria mengatakan, awalnya bangunan tersebut merupakan warung makan Padang yang berubah penggunaannya.
"Sebelum jadi parkiran, bangunannya (dipakai) masakan Padang. Karena barangkali dia enggak kuat sewanya, dijual. Lalu sama yang punya dipakai buat parkir, supaya karyawan (perkantoran sekitar) tidak kejauhan jalan kakinya makanya (bisa) parkir di situ," kata dia.
Selain memanfaatkan bangunan yang kosong, parkiran khusus roda dua selama 24 jam itu juga memanfaatkan bahu jalan yang tersisa di sekitar lokasi itu.
Meski tidak luas, tetapi per harinya area parkir yang dijaga Zakaria dan kawan-kawan bisa memarkir lebih dari 200 motor.
Tarif parkir seharian itu dibanderol Rp 6.000 per motor.
Baca juga: Saat Juru Parkir Liar Bertindak Layaknya Preman dan Setor Uang ke Ormas
Jika ada 200 unit motor yang parkir di tempatnya kemudian dikali Rp 6.000, maka pemasukan parkir yang didapat Rp 1,2 juta.
Dari jumlah tersebut, Rp 200.000 diambil untuk upah penjaga karena dalam satu hari, terdapat dua orang yang berjaga.
Sisanya sebesar Rp 1 juta akan disetorkan kepada pemilik.
"Kami jatahnya sehari dikasih uang makan Rp 100.000 selama 12 jam, sisanya (pemasukan parkir) disetor semua ke yang punya. Yang penting kami bawa pulang Rp 100.00, memang sudah jatahnya segitu," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.