JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, terjadi peningkatan limbah medis yang bersumber dari sampah rumah tangga.
Jumlah limbah medis di tahun 2021 meningkat sebesar 568 kilogram dibandingkan tahun 2020.
"Jumlah limbah medis Covid-19 rumah tangga mengalami peningkatan dari tahun 2020, yaitu 1.538 koiogram limbah medis Covid-19 yang telah terkumpul dan dimusnahkan oleh pihak ketiga (di tahun 2020)," kata Asep dalam dokumen pemaparan Dinas LH dalam acara diskusi, Jumat (17/12/2021).
Baca juga: Saat Limbah Medis Beracun Timbulkan Masalah Baru dan Ancam Kesehatan Warga yang Terpapar
Adapun limbah medis yang berasal dari rumah tanggal di tahun 2021 terkumpul sebanyak 2.106 kilogram.
Limbah medis terbanyak dikumpulkan di TPS Limbah B3 Pesanggrahan Jakarta Selatan dengan berat 643 kilogram. Kemudian disusul Dipo Ancol Jalan Ancol VIII Jakarta Utara sebanyak 462 kilogram.
Wilayah lainnya yaitu Dipo PLN Jakarta Timur dan Dinas LH sebanyak 446 kilogram, menyusul TPS Loombah B3 Asrama Dinas LH Bambu Larang Jakarta Barat seberat 318 kilogram dan terakhir TPS 3R Dakota Kemayoran, Jakarta Pusat seberat 235 kilogram.
Limbah medis yang dikelola oleh pihak ketiga juga tercatat di beberapa tempat yang dikhususkan menjadi tempat isolasi terkendali pasien Covid-19.
Baca juga: Limbah Medis Berserakan di Harapan Jaya, Diduga dari Klinik Hewan
Di tahun 2021, DKI Jakarta mencatat ada 68.357 limbah medis yang berhasil dikumpulkan di tujuh lokasi isolasi mandiri yaitu:
1. Graha Taman Mini Indonesia Indah seberat 2.858 kilogram
2. Graha Ragunan seberat 5.583 kilogram
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.