Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Langit Malam Berubah Merah di Cikini dan Ludeskan 17 Rumah Warga

Kompas.com - 19/12/2021, 22:24 WIB
Singgih Wiryono,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

"Kata ibu saya, jangan keluar-keluar, itu ada orang lagi ribut-ribut pasti lagi kelahi di luar," kata Abdul, bersungut mengulangi kalimat ibunya.

Baca juga: Kebakaran di Cikini, Gulkarmat Kerahkan 27 Unit Mobil Pemadam dan 135 Personil

Tak lama setelah ucapan ibunya, suara kentongan bersahutan dengan kata teriakan "Kebakaran!". Sontak keluarga Abdul bergegas keluar bersama berkas-berkas yang bisa diselamatkan.

Harta benda yang berhasil diselamatkan adalah satu bundel dokumen keluarga berisi surat-surat berharga, termasuk ijazah sekolah Abdul. Selebihnya ikut hangus dilalap api, tak ketinggalan baju kerja Abdul.

Pemadam terlambat datang

Menurut Abdul, ludesnya 17 rumah di RT 10 RW 01 Kelurahan Cikini, Jakarta Pusat bukan semata-mata karena api.

Andai saja, kata dia, pemadam kebakaran datang lebih cepat maka kemungkinan rumahnya yang berjarak lima langkah dari sumber api bisa jadi tak ikut terbakar.

Pemadam kebakaran datang sekitar pukul 20.40 WIB, sedangkan api sudah menyambar sejak pukul 19.30 WIB.

"Pemadam dateng, tapi api menyambar besar banget. Tapi kalau untuk pemadamannya agak telat agak lama," kata Abdul.

Pantauan Kompas.com, lokasi kebakaran terlihat sulit diakses oleh mobil pemadam kebakaran. Ruang gerak kendaraan hanya jalan gang yang lebarnya kurang lebih satu meter.

Ditambah padatnya rumah penduduk yang ada di daerah tersebut membuat ruang akses pemadam kebakaran terbatas.

Baca juga: Kebakaran di Cikini, Pemadam Terkendala Sumber Air dan Banyaknya Warga yang Berkumpul

Hal tersebut diakui oleh Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Satriadi Gunawan.

Akses sempit, sumber air jauh, serta adanya suasana warga yang rusuh saat awal pemadaman menjadi daftar hambatan saat pemadaman berlangsung.

Petugas pemadam kebakaran bernama Achmad Khamdi juga menjadi korban karena sesak nafas yang disebabkan oleh hawa panas dan asap kebakaran.

Kata Satriadi, kebakaran yang menggosongkan area seluas 20x15 meter itu menyebabkan kerugian Rp 1,3 miliar. Salah satu dari kerugian itu adalah rumah Abdul dan sepeda motor ayahnya.

"Motor bapak saya Jupiter Z hancur nggak selamat, ada sekitar 11 motor (milik warga) yang terbakar," ujar Abdul.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com